Nus dan John berasal dari Ohoi (Desa) Tutrean, Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara. Secara budaya, mereka disebut suku Kei, suku terbesar di Maluku yang mendiami Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Lokasi itu sekitar 1,5 jam terbang dengan pesawat komersial dari Ambon.
Nama John Kei sudah tak asing lagi dalam kasus kriminalitas di Indonesia. Dirinya tercatat pernah terlibat kasus pembunuhan.
Sejumlah media melaporkan, John Kei bahkan diberi gelar "Godfather Jakarta" karena mampu berbisnis layaknya mafia tetapi jarang tersentuh aparat kepolisian.
Dalam catatan Kompas.com, hanya satu kasus pembunuhan yang membuat John Kei mendekam di balik jeruji besi, yakni pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45).
Ayung merupakan pengusaha peleburan besi baja, PT Sanex Steel Indonesia (SSI), yang kini berubah nama menjadi PT Power Steel Mandiri.
Ayung diduga dibunuh pada 26 Januari 2012. Saat itu dia ditemukan tewas dengan 32 luka tusuk di bagian pinggang, perut, dan leher di sebuah hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Tak butuh waktu lama, polisi mengendus keterlibatan John Kei dan anggotanya dalam kasus pembunuhan tersebut.

Tersangka John Kei bersama anak buahnya saat akan dihadirkan pada rilis kasus kekerasan dan penganiayan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
Polda Metro Jaya kemudian menangkap lima anak buah John Kei. Mereka menyatakan John Kei tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
Namun, polisi berkeyakinan John Kei terlibat dalam kasus itu berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV. Hingga akhirnya, pada 17 Februari 2012, Polda Metro Jaya menangkap pria yang bernama asli John Refra Kei itu di sebuah hotel di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.