Apakah Lensa Sigma Pilihan Terbaik untuk Fotografer Saat Ini?

Donny Fernando - Senin, 30 Juni 2025 | 11:20
 
Lensa-lensa Sigma ini menunjukkan bahwa kualitas premium tak harus datang dari merek asli.
Sigma
Sigma

Lensa-lensa Sigma ini menunjukkan bahwa kualitas premium tak harus datang dari merek asli.

Dalam dunia fotografi profesional, lensa pihak ketiga dulu identik dengan kompromi. Baik dari segi kualitas optik, daya tahan, hingga kecepatan autofokus, banyak fotografer menganggap bahwa lensa pihak ketiga hanyalah alternatif murah untuk mereka yang tak mampu membeli lensa dari merek asli seperti Canon, Nikon, atau Sony. Namun, keadaan ini mulai berubah secara drastis sejak satu dekade terakhir, terutama berkat kehadiran Sigma.

Sigma, bersama Tamron dan Tokina, telah lama dikenal sebagai pemain lama dalam industri optik. Mereka konsisten menyediakan lensa dengan harga lebih terjangkau untuk berbagai sistem kamera. Namun, baru pada 2012 Sigma mengubah arah dengan merilis seri Art—dimulai dari 35mm f/1.4—yang menjadi game-changer dalam industri lensa pihak ketiga. Ini adalah titik awal ketika fotografer mulai melihat Sigma bukan hanya sebagai alternatif, melainkan sebagai pesaing sejati.

Seri Art membuktikan bahwa lensa pihak ketiga bisa menyaingi bahkan mengungguli kualitas optik dari lensa OEM. Tak hanya tajam, lensa-lensa ini juga memiliki karakter, konstruksi yang kokoh, dan performa yang bisa diandalkan dalam pekerjaan profesional. Sigma sukses menghapus stigma lama dan menempatkan dirinya sejajar dengan merek-merek besar dalam dunia lensa.

Salah satu contoh terbaik adalah Sigma 14mm f/1.4 DG DN Art, lensa ultra-wide yang dirancang untuk keperluan malam dan astrofotografi. Dengan bukaan lebar dan koreksi optik yang canggih, lensa ini mampu bersaing ketat bahkan dengan Sony 14mm f/1.8 G Master. Performa dalam menangani coma dan astigmatisma menjadikannya pilihan unggul bagi mereka yang mengincar kualitas bintang tajam di langit malam.

Sigma juga menghadirkan kejutan dengan 50mm f/1.2 DG DN Art. Meski lensa ultra-cepat sering diasosiasikan dengan ukuran dan harga yang besar, Sigma berhasil membuat lensa ini lebih ringan dari versi Sony dan tetap mempertahankan ketajaman tinggi serta bokeh yang indah. Hasilnya adalah lensa ideal untuk potret maupun pemotretan dalam cahaya rendah tanpa mengorbankan portabilitas.

Bagi penggemar focal length 85mm, Sigma 85mm f/1.4 juga menjadi pilihan unggul. Dengan ketajaman luar biasa pada bukaan penuh dan latar belakang yang lembut, lensa ini cocok untuk portret maupun pemotretan jalanan. Meski bobotnya cukup berat, performanya membuatnya layak untuk masuk dalam tas lensa fotografer profesional.

Dalam kategori super-telephoto, Sigma 500mm f/5.6 dari lini Sport menjadi lensa yang sangat menarik. Dengan desain ringan untuk kelasnya, autofokus cepat, serta ketajaman tinggi, lensa ini ideal untuk fotografer satwa liar. Harga yang ditawarkan juga jauh lebih bersahabat dibandingkan lensa OEM dengan rentang serupa.

Untuk keperluan sehari-hari, Sigma 24-70mm f/2.8 Art menjadi salah satu lensa serbaguna terbaik dari pihak ketiga. Meskipun Sony G Master II tetap menjadi pilihan dengan kualitas unggul dan bobot lebih ringan, versi Sigma tetap menawarkan performa yang sangat baik dengan harga yang lebih terjangkau. Tak heran jika Leica pun ikut melisensikan desain lensa ini untuk lini SL mereka.

Sementara itu, dalam ranah zoom telefoto, Sigma 70-200mm f/2.8 dari seri Sport belum begitu menonjol dibandingkan kompetitor. Lensa ini cukup berat dan belum mampu menawarkan kelebihan optik yang signifikan. Namun, Sigma tetap menawarkan opsi menarik lewat 100-400mm f/5-6.3 dari seri Contemporary yang ringan, tajam, dan memiliki stabilisasi gambar andal—cocok untuk olahraga dan satwa liar.

Keunggulan Sigma tak hanya pada kualitas optik, tetapi juga pada cakupan lini produknya. Saat ini, Sigma menawarkan jajaran lensa yang lengkap untuk berbagai jenis fotografi, dari lanskap, potret, dokumenter, hingga satwa liar. Ini membuat banyak fotografer mempertimbangkan membangun sistem mereka sepenuhnya dengan lensa Sigma saja.

Fleksibilitas juga menjadi daya tarik utama. Sigma menyediakan lensa untuk berbagai mount kamera populer, seperti Sony E-mount dan L-mount. Ini memungkinkan pengguna dari berbagai sistem tetap bisa menikmati kualitas lensa Sigma tanpa harus berpindah ekosistem kamera mereka.

Yang menarik, transisi Sigma dari merek budget menjadi merek premium tidak menghilangkan nilai ekonomisnya. Sebagian besar lensa Sigma masih lebih terjangkau dibandingkan lensa OEM dengan spesifikasi serupa, menjadikannya solusi ideal bagi fotografer profesional maupun hobi yang ingin kualitas tanpa harus menguras kantong.

Source : PetaPixel

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular