Kasus ini muncul setelah John Kei diduga menjadi otak penyerangan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di dua lokasi berbeda pada 21 Juni 2020.
Penyerangan pertama terjadi di rumah pamannya, Nus Kei, di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, dan daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Seorang petugas sekuriti perumahan dan pengemudi ojek online terluka dalam penyerangan di Cipondoh.
Sementara penyerangan di Duri Kosambi menyebabkan satu anak buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka. John Kei dan 38 anak buahnya ditangkap tak lama setelah kejadian itu di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan arsip harian Kompas, kekerasan antarsaudara dengan melibatkan pendukung masing-masing tersebut berawal dari sengketa di tanah kelahiran mereka di Ambon, Maluku. Setiap ditanya penyidik, John menjawab bahwa Nus mengkhianatinya.
Setiap ditanya penyidik, John menjawab bahwa Nus mengkhianatinya. Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan riwayat pesan dalam aplikasi percakapan yang dikirimkan Nus ke John.
Nus meminta mereka bertemu empat mata tanpa mengikutsertakan orang lain guna menuntaskan masalah. Namun, John Kei alias John Refra tidak pernah membalasnya dan malah memilih jalan kekerasan.
Baca Juga: Serang Pasukan TNI, Ini Foto Lamek Taplo Komandan KKB Ngalum Kupel