Follow Us

Sudah Siap Tonton Film Solo Joker? Foto-foto Ini Tunjukkan Kenapa Kita Selalu Bergidik Lihat Badut. Inilah Alasannya...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 09 September 2019 | 13:28
Badut Twisty dari film 'American Horror Story'
imagez.co

Badut Twisty dari film 'American Horror Story'

Fotokita.net - Badut telah ada jauh sebelum hadirnya layar perak, atau bahkan sirkus. Para penghibur bangsawan disebut-sebut sebagai asal-muasal badut di masa Mesir, Yunani, Roma dan Cina kuno, meski kata 'badut' baru mulai digunakan pada abad ke-16.

Pada masa itu di Italia, Commedia dell'arte (suatu bentuk teater profesional awal yang menjadi pondasi munculnya pantomim Inggris) memberikan pola dasar Harlequin pada dunia.

Harlequin - atau Arlecchino - adalah karakter seorang pelayan yang cerdas nan lihai, yang mengenakan pakaian dari kain perca warna-warni berbentuk wajik (ya - pola baju badut diberi nama atas dirinya).

Baca Juga: Gara-gara Wisatawan Buang Sampah Sembarangan, Rusa Pangandaran Jadi Ketagihan Kais Makanan dari Plastik Sampah. Fotonya Bikin Miris!

Aktor yang memerankan tokoh Harlequin seringkali seorang akrobat atau pesulap, melakukan berbagai aksi dan humor slapstick (aksi komedik dengan cara melakukan hal ceroboh dan memalukan).

Badut Captain Spaulding dari film 'House of 1000 Corpses' dan 'The Devil's Rejects'
dailydead.com

Badut Captain Spaulding dari film 'House of 1000 Corpses' dan 'The Devil's Rejects'

Pada tahun 1800-an, penampil Inggris bernama Joseph Grimaldi membuat peran badut lebih utama dalam pertunjukan teater. Grimaldi adalah sosok juga ada di balik tradisi pantomim yang melibatkan penonton dan merupakan seorang ahli komedi fisik.

Badut-badut yang dikenal dengan nama 'Joey' - dengan wajah yang dilukis warna-warni seperti yang kita kenal saat ini - diberi nama sesuai karakter badut Grimaldi.

Baca Juga: Penuntut Papua Merdeka, Apakah Sudah Siap Bikin Strategi untuk Solusi Dua Kampung Darurat Kusta dan Lepra di Papua Ini?

Kemiripannya sungguh aneh

Lantas apa dari sosok badut yang membuat sejumlah orang ketakutan? Ahli fobia, Adam Cox, menceritakan sejumlah teori tentang alasan kita menganggap badut menakutkan.

"Pertama, mereka tidak alami," ujarnya.

"Kita tahu mereka manusia, tetapi mereka tidak tampak seperti manusia normal. Lukisan wajah menyembunyikan ekspresi wajah mereka sehingga kita tidak bisa membaca emosi mereka."

Baca Juga: PB Djarum Hentikan Audisi, Simak Cerita Mantan Ratu Bulutangkis Cina yang Sudah Lama Tinggal di Jawa

Badut The Laugh dari film 'Amusement'
pinterest.com

Badut The Laugh dari film 'Amusement'

Ini adalah bentuk pengalaman psikologis yang dinamakan 'aneh', di mana sesuatu terasa familiar, tetapi cukup aneh hingga membuat kita merasa tidak nyaman.

Selain itu, gestur tidak alami dan berlebihan badut juga ikut berperan.

Baca Juga: Akui Kejahatan, Para Pemilik Rumah Bordil Ini Paksa Gadis Malang Jadi Budak Seks Hingga Tewas. Waktu Di Penjara, Pemiliknya Mati Dibiarkan Dimakan Tikus!

"Orang-orang membangun hubungan atas dasar kesamaan," jelas Adam.

"Badut secara definisi sangat berbeda, sehingga hal ini menciptakan penghalang terhadap terciptanya hubungan."

Ini adalah Gacy ketika dia berpenampilan sebagai badut.
Daily Mirror

Ini adalah Gacy ketika dia berpenampilan sebagai badut.

Dari Grimaldi ke... hanya grim (suram)

Badut yang tidak bahagia tentu bukan hal baru. Setelah kematian Grimaldi pada tahun 1831, badut menjadi sosok yang lebih tragis. Opera Italia tahun 1893, Pagliacci (Badut), mengambil sudut pandang lebih kelam dalam Commedia dell'arte-nya, di mana Canio si badut membunuh istrinya setelah tahu bahwa sang istri jatuh cinta dengan karakter Harlequin.

Badut-badut sirkus Eropa kemudian mencapai Amerika Serikat, di mana 'badut hobo' dipopulerkan oleh penampil sirkus Emmett Kelly dan karakter Weary Willie-nya menyusul kejatuhan ekonomi pada tahun 1930-an. Masuklah karakter hidung merah dan pakaian compang-camping.

Baca Juga: Bukan Tipuan, Begini Rahasia Pawang Bikin Trik Foto Selfie Bareng Monyet di Hutan Ubud. Hasilnya, Wisatawan Asing Punya Foto Kenangan Nan Unik!

Paket Happy Meal McDonald's
McDonald's

Paket Happy Meal McDonald's

Setidaknya baru pada tahun 1960-an lah badut diasosiasikan sebagai hiburan anak-anak. Ronald McDonald memasang wajah bahagia untuk paket Happy Meals restoran cepat saji itu.

Badut berpakaian motif polkadot, menyemprotkan air dan membuat balon-balon berbentuk fauna menjadi unsur utama pesta anak-anak, dan sosok badut modern pun bergeser menjadi bentuk komedi kanak-kanak ketimbang aksi teatrikal.

Baca Juga: Tidur Bareng dengan Kambing di Dalam Gubuk Reyot, Dua Nenek Ini Terbiasa Cium Bau Kotoran yang Menyengat. Lihat Foto-foto Mereka yang Pilu Itu...

Pada tahun 1986, Stephen King menulis buku IT, dan kisah itu diadaptasi ke dalam mini-seri televisi pada tahun 1990 dengan bintang Tim Curry sebagai Pennywise. Pennywise muncul di berbagai tempat yang seharusnya aman, seperti di halaman belakang rumah atau perpustakaan di siang bolong, meneror anak-anak kota Derry, Maine (juga banyak orang dewasa yang membaca buku tersebut!).

Badut Zombie Clown dari 'Zombieland'
thehollywoodinquirer.com

Badut Zombie Clown dari 'Zombieland'

Adam berpendapat pemicu modern coulrophobia bisa jadi berhubungan dengan IT, dan film remake-nya pun menjadi bukti bahwa Pennywise masih membuat kita ketakutan sekarang.

"Penggambaran ini menciptakan pola dasar modern sosok Badut Pembunuh," ujarnya. "Saya sendiri melihat adanya peningkatan klien penderita coulrophobia di tahun 2018 setelah bagian pertama film IT dirilis."

Baca Juga: Bikin Sedih, Ratusan Hektar Habitat Bunga Edelweis Nan Langka di Gunung Ciremai Kembali Terbakar

Jangan melukis wajah badut dengan spons yang sama

Tidak menyukai sesuatu berbeda dengan fobia. Pennywise bisa membuatmu loncat di bioskop, misalnya, tapi fobia badut bisa mengakibatkan rasa takut dan kesedihan intens hanya dengan melihatnya.

Menurut Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), fobia mungkin tidak memiliki satu penyebab khusus, namun seringkali didapat pada masa kanak-kanak.

"Kebanyakan fobia tercipta ketika ada peristiwa yang membuat peka," Adam menjelaskan.Baca Juga: Burung Purba ini Bisa Hidup Puluhan tahun, Saat Ini Jumlahnya Hanya Hitungan Jari. Foto-Foto Ini Kisahkan Hidupnya

Potret sepasang badut tari.
Luján Agusti

Potret sepasang badut tari.

"Seorang anak yang melihat orang asing berpakaian aneh dengan motif yang tidak diketahui adalah pemicu fobia bagi kebanyakan orang."

Akan tetapi, fobia juga dapat disebabkan dari tempat lain - misalnya dari orang tua kita, kakak-adik, atau penggambaran media, yang mungkin terjadi dengan badut saat ini.

Baca Juga: Perpindahan Ibu Kota Disebut Ancam Kehidupan Satwa Liar dan Kelestarian Hutan, Begini Kata Menteri PUPR...

Secara budaya, ada perasaan secara umum bahwa badut itu menakutkan, yang menciptakan asosiasi mereka sebagai sesuatu yang ditakuti," tambah Adam.

"Otak manusia sangat mahir dalam pengenalan dan generalisasi pola - maka sekalinya Anda mengasosiasikan badut sebagai sesuatu yang jahat atau seram, maka asosiasi itu akan melekat dan berlaku bagi semua badut."

Joaquin Phoenix kenakan kostum badut dalam film Joker
instagram.com/toddphillips1

Joaquin Phoenix kenakan kostum badut dalam film Joker

Jangan takut, fobia bisa diobati

Meski fobia tidak terdiagnosis secara formal, kebanyakan fobia dapat berhasil diobati dan disembuhkan. Langkah terbaik yaitu dengan pergi ke dokter umum jika Anda memiliki fobia yang Anda rasa mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.

Dokter mungkin merekomendasikan kombinasi psikoterapi seperti Cognitive Behavioural Therapy (CBT), yang bertujuan untuk mengubah pola pikiran dan perilaku negatif.

Baca Juga: Tak Terima Pendukung Harimau Malaya Disakiti Oleh Suporter Timnas Garuda, Menpora Malaysia Akan Lakukan Hal Ini. Akankah Hubungan Jadi Tegang?

beberapa orang berspekulasi bahwa badut tampak menyeramkan, karena mereka tidak terlihat seperti man
Mahandis Yoanata Thamrin

beberapa orang berspekulasi bahwa badut tampak menyeramkan, karena mereka tidak terlihat seperti man

Adam berbagi tip untuk penderita fobia, khususnya mereka yang takut pada badut:

"Kuncinya yaitu dengan menyadari betul bahwa ada orang sungguhan di balik topeng itu - dan seringkali mereka sangat pemalu," ujarnya.

"Kebanyakan orang yang ingin menjadi badut memang benar-benar ingin membuat orang lain tertawa dan tersenyum, namun mereka merasa tidak bisa melakukannya saat menjadi diri mereka sendiri. Kostum badut memberi mereka kepribadian yang membuat mereka lebih terbuka."

Baca Juga: Kata Siapa Generasi Milenial Tak Peduli Lingkungan, Survei Ini Buktikan Mereka Paling Banyak Lakukan Diet Kantong Plastik Dibanding Generasi Tua

Menghadiri lokakarya badut di mana Anda melihat seseorang menjadi sosok badut bisa menjadi contoh cara untuk melepaskan rasa takut yang berhubungan dengan badut.

Potret badut di Meksiko.
Luján Agusti

Potret badut di Meksiko.

"Begitu penderita fobia itu terhubung dengan orang yang ada di balik kostum badut itu, maka mereka mungkin lebih merasa kasihan ketimbang takut terhadap orang itu," tambah Adam.

Namun ia juga mengingatkan kita bahwa konteks itu penting: "Jelas, ini tidak berlaku bagi mereka yang tampil dalam video badut pembunuh, karena motif mereka adalah untuk membuat kaget dan menciptakan rasa takut dari kostum yang mereka kenakan."

Baca Juga: Cita-cita Pembuat Kaki Palsu Ini Sungguh Mulia. Lihat Foto-foto Aksinya yang Bikin Kita Terharu

Bergantung pada jenis fobia yang diderita, penghindaran atau paparan terhadap apa yang membuat Anda takut mungkin bisa membuat fobia itu semakin parah - maka langkah terbaik memang untuk menemui dokter, karena mereka bisa merekomendasikan cara terbaik untuk mengobatinya. (BBC Indonesia)

Source : BBC Indonesia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest