Follow Us

Akui Kejahatan, Para Pemilik Rumah Bordil Ini Paksa Gadis Malang Jadi Budak Seks Hingga Tewas. Waktu Di Penjara, Pemiliknya Mati Dibiarkan Dimakan Tikus!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 08 September 2019 | 14:20
Ini adalah sisa-sisa tulang yang ditemukan konon adalah korban keganasan rumah prostitusi tersebut.
Culturecrossfire

Ini adalah sisa-sisa tulang yang ditemukan konon adalah korban keganasan rumah prostitusi tersebut.

Fotokita.net - Foto di atas bikin kita bergidik. Tulang belulang manusia yang disimpan di dalam kotak kayu.

Tulang belulang manusia itu akan mengantarkan kita pada kisah praktik prostitusi yang sudah lama dijalankan. Prostitusi selalu berkatan dengan segala kisah tentang perdagangan manusia. Mulai dari yang sukarela, dipaksa, hingga terpaksa mengeksploitasi diri dengan imbalan uang untuk memenuhi kehidupan.

Salah satu kisah rumah prostitusi paling terkenal mengerikan di dunia adalah, milik Delfina dan Maria de Jesus Gonzalez.

Sekitar 50 tahun lalu, kedua saudari ini memiliki rumah prostitusi yang mengembunyikan kejahatan besar, tak hanya perdagangan manusia, tetapi pembunuhan dan pembantaian massal.

Baca Juga: Bukan Tipuan, Begini Rahasia Pawang Bikin Trik Foto Selfie Bareng Monyet di Hutan Ubud. Hasilnya, Wisatawan Asing Punya Foto Kenangan Nan Unik!

Delfina dan Maria de Jesus Gonzalez adalah saudari yang lahir dalam keluarga El Salto de Jaunacatlan Jalisco.

Mereka dibesarkan oleh seorang ayah diktator, yang kerap kali melecehkan anak-anaknya jika tidak mematuhi aturannya.

Orang tua mereka adalah anggota milisi, yang memaksakan supremasi hukum kepada penduduk setempat.

Namun seiring waktu, dia dibenci masyarakat karena menyalahgunakan kekuasannya dan menyebabkan keluarga itu akhirnya terusir, demi menghindari amukan masa.

Setelah pindah Delfina dan saudarinya mencari cara untuk melarikan diri dari ayahnya, kemudian setelah berhasil mereka hidup dalam kemiskinan.

Demi menyambung hidup mereka membuka bar, namun pendapatannya tak cukup.

Akhirnya mereka mulai menjual diri mereka dan terjun ke dunia prostitusi.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest