Fotokita.net - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan bantuan ke Aleppo Timur, Suriah, yang menjadi markasIslamic State of Iraq and Syria (ISIS). ACT sempat menggandeng Bukalapak untuk menggalang donasi kemanusiaan ke korban perang. Foto kardus bantuan dengan tulisan Indonesia sengaja disebarkan media Eropa.
Aktivitas ACT terkait dengan kegiatan terlarang, seperti terorisme disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. PPATKmengindikasikan transaksi keuangan lembaga ACT yang diduga berkaitan dengan aktivitas terorisme. Terkait hal ini, manajemen ACT sudah membantahnya.
Sekalipun begitu, beberapa netizen masih mencatat dengan baik, ACT sempat menggandeng pengelola market place Bukalapak untuk mengumpulkan donasi ke Suriah pada tahun 2015. Ternyata ACT ketahuan mengirimkan bantuan ke markas ISIS. Foto kardus bantuan dengan tulisan Indonesia disebarkan media Eropa.
Dari hasil analisis awal, PPATK mengindikasikanpenyalahgunaan dana ACT ke kegiatan terlarang, seperti terorisme.PPATK telah menyerahkan hasil pemeriksaan transaksi ACT ke beberapa lembaga aparat penegak hukum, seperti Densus 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Transaksi mengindikasikan demikian (untuk kegiatan terorisme). Namun perlu pendalaman oleh penegak hukum terkait," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Senin (4/7/2022).
Ivan menuturkan, dari hasil analisis sementara, teridentifikasi ada penyalahgunaan dana terkait aktivitas terlarang. Dia mengatakan hasil analisis sudah diserahkan ke Densus 88 dan BNPT.
"Transaksi mengindikasikan demikian (penyalahgunaan). Indikasi kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang. Ke Densus, BNPT ya (laporan diserahkan)," tuturnya.
Ivan menyampaikan, proses analisis masih dilakukan. Nantinya kata Ivan hasil selanjutnya akan diserahkan ke aparat penegak hukum. "Proses masih kami lakukan hasilnya segera akan kami serahkan kembali ke aparat penegak hukum," ucapnya.
ACT membantah terlibat dalam pendanaan terorisme seperti yang disampaikan oleh PPATK. Presiden ACT Ibnu Khajar membantah adanya aliran dana ke terorisme.
"Dana yang disebut sebagai dana teroris itu dana yang mana? Jadi kalau dialokasikan dana teroris itu dana yang mana? Kami sampaikan ini supaya lebih lugas karena kami tidak pernah berurusan dengan teroris," ujar Ibnu dalam konferensi pers, Senin (4/7/2022).