Follow Us

Gandeng Bukalapak, ACT Kirim Bantuan ke Markas ISIS, Foto Kardus Tulisan Indonesia Disebarkan Media Eropa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 04 Juli 2022 | 23:30
ACT pernah menggandeng Bukalapak untuk mengirim bantuan ke markas ISIS. Foto kardus tulisan Indonesia disebarkan media Eropa.
Facebook

ACT pernah menggandeng Bukalapak untuk mengirim bantuan ke markas ISIS. Foto kardus tulisan Indonesia disebarkan media Eropa.

Ibnu mengaku heran terkait isu aliran dana ke terorisme. Ibnu menyebut ACT sering mengundang beberapa Kementerian dan Lembaga dalam pelaksanaan sejumlah program filantropinya.

"Kami diundang, kami datang. Kalau ACT dianggap radikal macam-macam misalnya sempat ada isu seperti itu kami malah sebenarnya bingung karena kami setiap program kami lakukan setiap undang entitas apakah gubernur, bupati, atau menteri hadir atau bantuan pangan yang seribu ton itu dilakukan di depan Mabes TNI, kita gunakan kerjasama waktu itu dengan Pangdam Jaya untuk distribusi bantuan dengan bagus," papar Ibnu panjang lebar.

ACT, Ibnu mengakui, pernah memberikan bantuan ke korban Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Namun hal itu sebagai bentuk kemanusiaan. Ibnu mengatakan penyaluran dana kemanusiaan tidak bisa tebang pilih.

Ibnu mempertanyakan PPATK yang mengklaim telah menemukan indikasi transaksi keuangan ACT berkaitan dengan kegiatan terorisme.

Baca Juga: Duit Sedekah Disebut Buat Cicil Rumah, Foto Sosok Istri Ketiga Pendiri ACT Dicari-cari, Jenderal Polri Sampai Turun Tangan

ACT pernah menggandeng Bukalapak untuk mengirim bantuan ke markas ISIS. Foto kardus tulisan Indonesia disebarkan media Eropa.
Facebook

ACT pernah menggandeng Bukalapak untuk mengirim bantuan ke markas ISIS. Foto kardus tulisan Indonesia disebarkan media Eropa.

"Lalu soal dana ke Suriah, gini teman-teman, apakah ACT siapkan bantuan kepada pemerintah yang Syiah atau kepada pemberontak yang ISIS? Kami sampaikan kemanusiaan itu tidak boleh menanyakan tentang siapa yang kami bantu, agamanya apa, nggak penting.

Jadi yang kami tahu ada orang tua yang sakit, ada anak-anak yang terlantar, korban perang kami terima di pengungsian di Turki, kami berikan bantuan pangan medis, dan kami tidak pernah bertanya mereka Syiah atau ISIS nggak penting buat kami, karena keluarga keluarga ini orang-orang jompo yang perlu kami bantu, mereka korban perang, jadi ini prinsip kemanusiaan, jadi kalau dibawa ke mana-mana kami jujur aja sering bingung, sebenarnya dana yang ke teroris itu dana yang ke mana?" kata Ibnu.

Pada tahun 2019, seorang netizen melalui akun Facebook Dahono Prasetyo menuliskan hasil pengamatannya. Ketika itu, situs market place Bukalapak membuka donasi dengan menggandeng ACT.

"Silahkan buka situs bukalapak, kemudian "pura-pura" lakukan pembelian maka munculah format pembayaran yang harus dilakukan. Pada salah satu pilihan tertera "Donasi Rp 500 melalui Lembaga ACT". Jika kita menyetujui, maka total angka yang harus dibayarkan bertambah Rp 500," tulis Dahono dalam akun Facebook miliknya. Dahono juga menautkan berita ACT yang menjadi salah satu lembaga yang memberikan bantuan ke Allepo Timur, yang menjadi markas ISIS.

Pihak Bukalapak sendiri sudah memberikan tanggapan atas tudingan itu. Melalui keterangan resminya, Monica Chua, Head of PR Bureau Bukalapak, menegaskan bahwa Bukalapak telah menghentikan semua kerjasama dengan ACT sejak Juli 2019.

"Segala kegiatan pengumpulan dana yang ada di platform Bukalapak saat ini dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai lembaga nirlaba yang kredibel, mematuhi ketentuan dokumen legalitas serta lulus seleksi dan pemeriksaan internal Bukalapak," tulis Monica Chua dalam keterangan resminya menanggapi pemberitaan ini.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest