Fotokita.net - Pendiri ACT Ahyudin menjadi perbincangan hangat gegara disebut menggelontorkan duit sedekah buat mencicil rumah pribadi. Dalam laporan Tempo, pendiri ACT diduga memberikan rumah cicilan itu untuk istri ketiganya. Foto sosok istri ketiga dicari-cari. Jenderal Polri sampai ikut turun tangan.
Ahyudin mendirikan ACT bersama rekan-rekannya pada 21 April 2005. Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
Setelah beberapa tahun ACT mulai berkembang pesat. Duit sedekah umat yang dikelola semakin besar. Saat memimpin ACT, Ahyudin dituding menggunakan duit sedekah untuk mencicil rumah untuk istri ketiganya. Foto sosok istri ketiga pendiri ACT dicari-cari netizen di media sosial.
Sejak didirikan,ACT terus mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.
Terhitung Januari 2022, Ahyudin memutuskan pergi dari ACT,lembaga kemanusiaan yang didirikan dan dipimpinnya selama 17 tahun. Dia pergi setelah muncul tudingan bahwa ia menyalahgunakan fasilitas perusahaan dan menerima gaji terlalu besar.
Dalam wawancara dengan wartawan Tempo pada 1 Juli 2022, Ahyudin menyangkal seluruh tuduhan itu.Setelah pergi dari ACT, pria kelahiran 11 Oktober 1966 ini kemudian mendirikan organisasi lain bernama Global Moeslim Charity.
Ahyudin menjabat sebagai Presiden di organisasi tersebut, yang tertulis juga di bio akun Instagram Ahyudin, @ahyudingmc. Selain sebagai Presiden GMC, Ahyudin juga menjadi pendiri sejumlah lembaga donasi lainnya, selain ACT, yaitu Global Wakaf, Global Zakat, dan Global Qurban ACT.
Ahyudin juga merupakan pendiri Masyarakat Relawan Indonesia atau MRI. Selama menjabat sebagai pemimpin ACT, Ahyudin menciptakan program-program peduli kemanusiaan hingga kegiatan tanggap darurat seperti Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery Fisik, Recovery Ekonomi dan Recovery Sosial.
Aksi kemanusiaan yang dikelola Ahyudin ini berorientasi pada amal (charity) dan dengan memberdayakan sumberdaya lokal (local sources).
Ahyudin pun menanggapi laporan Tempo. Dia menyebut ACT sudah biasa mendapat tuduhan miring.Pemberitaan yang dimaksud adalah laporan majalah Tempo yang berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat' pada Minggu (3/7/2022) kemarin. Laporan tersebut membuat media sosial ramai dengan tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.