Follow Us

Foto Polisi Hapus Mural Jokowi 404 Not Found Jadi Perdebatan, Ahli Ungkap Fakta Lambang Negara

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 14 Agustus 2021 | 15:26
Foto mural di kolong jembatan di wilayah Batuceper, Tangerang, Banten, mendadak viral usai dihapus polisi.
Istimewa

Foto mural di kolong jembatan di wilayah Batuceper, Tangerang, Banten, mendadak viral usai dihapus polisi.

Fotokita.net - Foto polisi menghapus karya seni mural Jokowi 404 Not Found menjadi perdebatan di media sosial Twitter. Ahli mengungkap fakta tentang lambang negara.

Polisi menghapus karya seni mural bergambar seperti wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyertakan teks 404 Not Found. Lukisan mural yang terpampang di kolong jembatan di wilayah Batuceper, Tangerang, Banten ini menjadi perhatian khusus polisi.

Pembuat mural melukis wajah seseorang yang mirip Jokowi dengan memberikan teks "404: Not Found" yang menutupi bagian matanya. Lukisan mural ini mirip foto seorang tersangka yang berbuat kejahatan dengan ditutupi sensor hitam di bagian matanya.

Karya mural Jokowi 404 Not Found itu mengisi tembok kosong di terowongan inspeksi Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta.

Polisi menghapus karya seni mural itu dengan dalih yang berdasarkan pada pengertian bahwa presiden adalah lambang negara yang harus dihormati. Tak cuma itu, polisi juga bergerak cepat menyelidiki kasus ini dengan memburu pembuat mural.

Baca Juga: Foto Mural Jokowi 404 Not Found Viral Karena Dihapus Polisi, Warga Ungkap Fakta Sebenarnya

Sampai sekarang Polres Metro Tangerang Kota belum mengetahui siapa pembuat mural itu. Namun, polisi bertekad ingin mengungkap motif pembuat mural Jokowi 404 Not Found.

Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim menekan hal itu kepada wartawan pada Jumat (13/8/2021). "Tetap diselidiki itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun itu kan lambang negara, harus dihormati."

Rachim juga menyebutkan, tindakan pembuatan mural itu dianggap melecehkan Presiden Jokowi.

Untuk itu, Rachim mengatakan pihaknya akan terus bergerak dalam mengungkap pelaku.

"Banyak yang tanya tindakan aparat apa? Presiden itu Panglima Tertinggi TNI-Polri, itu lambang negara. Kalau kita sebagai orang Indonesia mau pimpinan negara digituin? Jangan dari sisi yang lain kalau orang punya jiwa nasionalis," tandas Rachim.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest