Follow Us

Terungkap, Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun Ternyata Pengusaha Super Kaya Kesayangan Soekarno Ini Jadi Kuncinya, Intip Fotonya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 30 Juli 2021 | 17:08
Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).
Istimewa

Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).

Fotokita.net - Keluarga Akidi yang menyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumatera Selatan (Sumsel) masih membuat penasaran publik. Kini mulai terungkap, pengusaha kaya kesayangan Presiden RI pertama Soekarno menjadi kunci sukses Akidi Tio. Intip fotonya.

Sejak foto keluarga Akidi Tio menyerahkan sumbangan Rp 2 triliun kepada Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri viral, publik seperti tersambar petir.

Maklum, di masa ekonomi lesu dalam kondisi pandemi, tentu tak ada satu pun orang yang menyangka bakal ada pengusaha yang mau mendonasikan sebagian atau sedikit kekayaannya untuk membantu rakyat.

Itu sebabnya, ketika foto keluarga Akidi Tio menunjukkan sumbangan Rp 2 triliun di hadapan Kapolda, Gubernur, Danrem hingga para tokoh agama Sumsel, publik pun terkesiap.

Bahkan, menurut cerita Dahlan Iskan, wartawan senior yang juga mantan Menteri BUMN era Presiden SBY itu, fotografer yang hadir di dalam acara penyerahan sumbangan Rp 2 triliun itu sempat "meremehkan" besaran donasi tersebut.

Dari situlah, latar belakang keluarga Akidi Tio terus digali. Kini mulai terungkap alasan Akidi Tio menyumbangkan Rp 2 triliun untuk warga Sumsel. Ternyata pengusaha kaya kesayangan Presiden Soekarno ini menjadi kuncinya. Intip fotonya di dalam artikel ini.

Baca Juga: 7 Foto Nyeleneh Dahlan Iskan, Mantan Menteri SBY yang Syok Lihat Rumah Keluarga Akidi Tio

Bukan hanya Dahlan Iskan yang membangun media Jawa Pos yang dibuat penasaran. Marzuki Alie, mantan Ketua DPR saat Partai Demokrat berkuasa itu juga menggunakan naluri kewartawanannya untuk menggali informasi tentang Akidi Tio.

Selain itu, Bambang Soesatyo juga turun gunung. Ketua MPR era periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa juga memamerkan informasi eksklusif yang berhasil didapatnya. Bamsoet, begitu dia akrab disapa, memang dikenal wartawan ulung sebelum terjun sepenuhnya ke dunia politik.

Nah, cerita Dahlan Iskan membeberkan sekelumit cerita keluarga Akidi Tio sudah bisa kita baca melalui laman pribadinya, disway.id. Penggalan cerita itu juga sudah dikutip Fotokita.net. Tautan di bawah ini adalah salah satu cerita Dahlan Iskan tentang keluarga Akidi Tio dan sumbangan Rp 2 triliun itu.

Baca Juga: Penasaran Foto Keluarga Akidi Tio Bikin Gempar, Mantan Menteri SBY Merasa Malu Usai Temukan Fakta Penyumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel

Fakta terbaru kini datang dari Marzuki Alie. Mantan orang dekat Presiden ke-6 SBY ini menyebut sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio adalah donasi terbesar kedua setelah Bill Gates, pendiri Microsoft.

Marzuki Alie mengatakannya melalui akun Twitter pribadinya. “Sumbangan terbesar di dunia diberikan oleh Bill Gate, nomor 2 di dunia adalah Alm Akdi Tio, yg dulunya tinggal di Palembang,” demikian kutipan isi cuitannya, Kamis (29/7/2021).

Foto Akidi Tio. Semasa hidupnya, Akidi Tio mengucapkan janji di depan pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini.
Instagram Bamsoet

Foto Akidi Tio. Semasa hidupnya, Akidi Tio mengucapkan janji di depan pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini.

Marzuki Alie yang juga tercatat sebagai putra Sumsel menyebutkan, mendiang Akidi Tio ternyata masih satu keluarga dengan Tong Djoe, yang oleh Marzuki Alie ditulis Thong Ju, orang kaya Indonesia yang lama menetap di Singapura.

Meski lama bermukim di negeri Singa, Tong Djoe wafat di tanah kelahirannya, Indonesia. Tong Djoe meninggal dunia pada awal Februari 2021. Pengusaha super kaya ini menghabiskan sisa hidupnya di sebuah ruko di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta. Dari berbagai pemberitaan mengenai pernyataan Tong Djoe semasa hidup, karakter berbagi kekayaan memang bukan hal aneh baginya.

“Beliau donasikan uang cash Rp 2 triliun. Ini harusnya menginspirasi kita semua untuk berbuat sama,” tambah Marzuki Alie.

“Ada yang bisnis covid, dagang obat, vaksin mencari kesempatan. Alhamdulillah masih ada yang peduli dengan sesamanya. Semoga bisa menginspirasi pengusaha-pengusaha lainnya, ada saatnya kita mencari uang, ada saatnya kita beramal. Kita doakan almarhum Akidi Tio, ditempatkan di sisi Allah SWT,” demikian cuitan Marzuki Alie.

Cerita yang tak berbeda juga diungkapkan Bamsoet. Kata politikus Partai Golkar ini, semasa hidupnya, Akidi Tio pernah bersumpah kepada Tong Djoe, yang juga ditulis Thong Ju oleh Bamsoet.

Baca Juga: Cuma Lihat Foto Keluarga Akidi Tio, Mantan Menteri SBY Ini Akhirnya Temukan Fakta Sebenarnya Penyumbang Rp 2 Triliun

Ketika hidup, kata Bamsoet, Akidi Tio sempat bersumpah kepada Thong Ju jika dia menjadi kaya, maka akan memberikan sumbangan kepada rakyat Palembang. "Ini terbukti, janjinya (ditepati) melalui wasiat anak cucunya," tulis Bamsoet melalui akun Instagram pribadinya, @bambangsoesatyo, Jumat (30/7/2021).

Dia menambahkan Akidi dulunya hidup di keluarga Thong Ju, China Palembang yang kaya raya di era Presiden Soekarno. Paman Akidi adalah Menteri Perdagangan di Singapura.

Sejak dulu dia hidup di keluarga Thong Ju, China Palembang yang kaya era Soekarno, pamannya Menteri Perdagangan Singapore. Tak hanya itu, Akidi Tio juga sering menyumbang dalam jumlah besar di Sumatera Selatan dan di beberapa wilayah di Indonesia ke panti asuhan yatim, orang cacat dan buta.

Dalam salah satu unggahannya, Bamsoet juga bercerita secara ringkas latar belakang keluarga dermawan itu. Melalui video yang diunggah itu, Bamsoet menceritakan jika Akidi Tio pernah hidup di Palembang dengan memulai usaha kecap dan akhirnya memiliki pabrik kecap.

"Dia juga yang punya kelenteng di 10 Ulu dan beberapa tempat di Palembang dan dia yang punya Cipta Futura Sawi di Muara Enim," tulis Bamsoet. Selain itu, Akidi Tio juga merupakan pengusaha Tambang batu Dolomit yaitu bahan pembuat pupuk.

Baca Juga: 7 Fakta Keluarga Akidi Tio yang Beri Sumbangan Rp 2 Triliun ke Warga Sumsel, Intip Fotonya

Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).
Humas Polda Sumsel

Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).

Lantas, kita pun tergelitik menesuluri jejak Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kunci kebaikan Akidi Tio. Siapakah Tong Djoe?

Tong Djoe adalah putra Indonesia kelahiran Medan, 26 September 1926. Tong Djoe meninggal dunia di usia 94 tahun.

Semasa hidupnya, Tong Djoe begitu disegani dalam kiprahnya sebagai pengusaha. Dia pengusaha yang berhasil melewati segala zaman. Mulai dari masa pemerintahan Orde Lama, Orde Baru, Reformasi hingga era milenial di bawah Presiden Jokowi.

Tong Djoe, ‘pengusaha di segala rezim,’ pelobi ulung dan pialang revolusi, bicara tentang presiden-presiden yang pernah dia bantu. Juga rahasia bagaimana ia tetap survive walau zaman berubah.

Saat wartawan WartaBisnis Eben Ezer Siadari dan Agung Marhaenis menjumpainya pada pertengahan Agustus 2004, Tong Djoe sudah berusia 79 tahun. Namun, dia masih tampak ramping, lincah dan segar.

Ia masih bisa berjalan dan bergegas dengan cepat, misalnya, untuk mengejar suatu acara. Pada beraneka perhelatan, tiap orang yang menyapa dia selalu dia balas dan layani dengan ramah.

Baca Juga: Bikin Penasaran Hotman Paris, Dokter Keluarga Akidi Tio Ungkap Bentuk Sumbangan Rp 2 Triliun Buat Warga Sumsel

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.
Abun Sanda/Kompas

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.

Tetapi ia selalu punya kata-kata yang elok untuk segera dapat berpamitan, sehingga ia bisa melenggang kembali menemui kenalan-kenalannya yang lain.

Itulah Tong Djoe, pengusaha ‘segala rezim,’ yang bisnisnya dan peranan dirinya tampaknya tak lekang dimakan waktu. Ia sudah berbisnis sejak zaman Bung Karno. Ia dikenal sebagai pelobi ulung di kalangan pemerintahan dalam dan luar negeri.

Dari dulu hingga sekarang. Ia mempertemukan sejumlah presiden Indonesia dengan kepala negara lain. Ia menjembatani penguasa dan pengusaha. Foto-foto dirinya di kantornya, menunjukkan bagaimana ia kerap menjadi orang di belakang layar dalam tiap pertemuan penting sejumlah kepala negara.

Di usia 17, Tong Djoe sudah bekerja di kapal. Di masa revolusi ia membantu perjuangan kemerdekaan dengan menyuplai bahan sandang, pangan, bangunan dan senjata.

Ia adalah satu dari pengusaha yang dekat dengan Soekarno, sebagian karena jasa-jasanya membantu revolusi. Seorang ahli sejarah, Mestika Zed, bahkan menjulukinya sebagai ‘pialang revolusi’ karena jasanya menjembatani kelebihan pasok pangan di Sumatera untuk dialihkan ke Jawa yang justru kekurangan.

Baca Juga: Unggah Foto Keluarga Akidi Tio, Hotman Paris Syok Berita Sumbangan Rp 2 Triliun Viral, Netizen Minta Sang Pengacara Lakukan Ini

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.
Istimewa

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.

Di zaman Soeharto, bisnis Tong Djoe tetap berkibar, walau ia mengaku tidak akrab dengan ‘jenderal tersenyum’ itu. Tong Djoe justru dekat dengan salah satu orang dekat Pak Harto, Ibnu Sutowo, pendiri dan direktur utama pertama Pertamina.

Menekuni bisnis perkapalan, Tong Djoe membangun Grup Tunas, grup bisnis yang namanya adalah pemberian dari Ibnu Sutowo.

Tunas adalah perusahaan pertama Tong Djoe di Singapura yang cukup disegani. Gedung Tunas di Anson Road, Singapura, pada 1973 (ketika selesai), bertingkat 31, merupakan gedung tertinggi di Singapura waktu itu.

Di zaman Abdurrahman Wahid menjadi presiden, nama Tong Djoe berkibar penuh, terutama karena sang presiden banyak memintai nasihat dari dirinya. Tong Djoe, misalnya, pernah dimintai pendapat oleh Gus Dur tentang bagaimana mengajak kembali pengusaha Tionghoa yang meninggalkan Indonesia.

Atas jasa Tong Djoe pula Menteri Senior Lee Kuan Yew bersedia diangkat jadi penasihat presiden Indonesia. "Sayangnya, dia diangkat sebagai penasihat tetapi nasihatnya tidak pernah diminta. Seharusnya undang dong dia ke sini," kata Tong Djoe, mengenang.

Baca Juga: 7 Foto Sederhana Jusuf Hamka, Pengusaha Muslim Tionghoa yang Curiga dengan Langkah Bisnis Keluarga Cendana

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.
Istimwa

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.

Kamis, 19 Agustus 2004, lewat percakapan telepon yang singkat, WartaBisnis tak menemukan kesulitan membuat janji wawancara dengan dirinya.

"Datang saja besok, jam lima," kata dia sembari memberitahu alamat kantornya di jalan Gunung Sahari Jakarta. Wawancara itu hampir saja batal, karena ketika ditemui di tempat yang ia janjikan keesokan harinya, Tong Djoe sudah bersiap hendak berangkat ke sebuah pameran lukisan.

"Maaf. Saya harus menghadiri pameran itu," kata dia. Tetapi ia tidak kehabisan akal. "Bagaimana kalau kita berbincang sambil berangkat ke pameran itu?," usul dia.

Sebuah tawaran yang harus diterima, karena Tong Djoe tak punya banyak waktu lagi. Setiap Jum’at, dia kembali ke Singapura untuk ‘kembali’ lagi ke Jakarta pada hari Seninnya.

Maka wartawan WartaBisnis Eben Ezer Siadari dan Agung Marhaenis mewawancarai Tong Djoe di perjalanan yang macet menuju hotel Sahid Jakarta. Tak mudah mengikuti alur bicaranya yang sering melompat-lompat serta Bahasa Indonesia-nya yang kelihatannya banyak dipengaruhi dialek Singapura dan Malaysia.

Di pameran itu, ternyata perhatiannya tak bisa ia pusatkan pada lukisan-lukisan. Ia mengajak WartaBisnis duduk di pojok sebuah kafe, memesan minuman dan siap ditanyai lebih banyak.

"Masih banyak waktu untuk lukisan-lukisan itu. Sekarang, saya ingin berbicara dengan Anda, sahabat-sahabat saya yang baik," kata dia, sambil memesan jus jeruk dingin. Satu jam kemudian wartawan WartaBisnis itu baru diizinkan pamit.

Baca Juga: 7 Foto Romantis Fitria Yusuf dengan Pria Iran, Putri Jusuf Hamka yang Memilih Agama Ayahnya Demi Cita-cita Ini

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.
Perpunas

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.

Dari hasil wawancara dengan wartawan WartaBisnis itu, Tong Djoe mengungkapkan kuncinya sebagai pengusaha yang mampu bertahan sejak Indonesia merdeka hingga era presiden ketujuh.

"Caranya kita bangun bersama, kita bikin bersama. Saling menghormati orang, bikin orang untung. Kalau ada sesuatu kekurangan dia, kita ingatkan. Dia dengar baik, kalau tidak dengar kita sudah sampaikan," kata Tong Djoe.

Tong Djoe pun mengakui dia masih melakukan silaturahmi dengan keluarga Presiden Soekarno. "Kalau dulu masih. Ya, sekarang tetap lah."

Dalam kesempatan itu, Tong Djoe menyebut nama Guntur Soekarnoputra sebagai anggota keluarga Bung Karno yang paling dekat dengan dirinya. "Guntur baik," kata Tong Djoe.

Lantas, kenapa bukan Ibu Mega?

Tong Djoe menjawab pertanyaan ini dengan panjang lebar. "Dulu kan Fatmawati titip dia kepada saya. Jadi ya bagaimana pun saya sangat menghormati dia. Dia masih anggap saya Om. Maka itu kita tidak ada siapa yang salah yang benar.

Orang itu sering salah mengerti tentang kedekatan saya dengan para penguasa. Seperti dulu, Fatmawati bilang, "Tong Djoe ini anak-anak dititip ke Tong Djoe." Lalu itu disalah mengerti."

"Dulu ada pembantu Pak Harto bertanya kepada saya kenapa Tong Djoe melindungi keluarga Bung Karno? Padahal itu kan karena dititipkan kepada saya. Tetapi di situ saya menghormati Pak Harto. Dia merangkul. Kita jangan salah-menyalahkan."

Baca Juga: Cerita Warga Isoman yang Penciumannya Cepat Pulih, Foto Paru-paru Pasien Covid-19 Usai Divaksin Jadi Sorotan

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.
Istimewa

Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno ini menjadi inspirasi Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk warga Sumsel.

"Kita sering cepat emosi, cepat iri hati, cepat tersinggung. Jadi kadang-kadang kalau butuh, kita gampang janji, tapi kita suka cepat lupa. Ini saya cerita pengalaman. Ini saya tidak ada bersangkutan sama siapa. Mari kita bersama membangun rumah kita supaya besok Indonesia lebih baik. Termasuk saudara.

Jangan mengadu satu dan lain. Nanti menyesal dan kecewa. Itu yang harus diperhatikan," tandas Tong Djoe.

Atas perjuangan Tong Djoe dan segala upayanya dalam membantu Indonesia, sejak perang kemerdekaan hingga masa pembangunan ekonomi, Presiden Habibie atas nama Republik Indonesia memberikan Penghargaan Bintang Jasa Pratama kepada taipan ini, 25 Agustus 1998, diserahkan langsung oleh Menlu Ali Alatas di Gedung Deplu Pejambon, Jakarta.

Kabar duka pun datang pada Senin (8/2/2021), pengusaha pejuang itu dikabarkan wafat pada usia 94 tahun. Hebatnya, meski banyak pengusaha dan pesohor negeri ini yang memilih pengobatan di luar negeri, Tong Djoe yang lama menetap di Singapura justru memilih dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan akhirnya meninggal dunia di Tanah Air.

Begitulah sekelumit cerita Akidi Tio yang rupanya terinpirasi dan mengucapkan janji di depan Tong Djoe, pengusaha super kaya yang menjadi kesayangan Soekarno dengan perannya dalam mendirikan negara ini.

Baca Juga: 7 Foto Lawas Flandy Limpele, Peraih Perunggu Olimpiade yang Bikin The Minions Pulang dengan Wajah Lesu

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest