Follow Us

Foto Kerumunan Tanah Abang Jadi Sorotan, Ini Penyebab Orang Nekat Belanja Lebaran Hingga Bikin Anies Baswedan Kecolongan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 03 Mei 2021 | 06:09
Pengunjung Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terpantau memadati Gedung Blok A pada Minggu (2/5/2021).
Tribunnews.com/ Rizki Sandi Saputra

Pengunjung Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terpantau memadati Gedung Blok A pada Minggu (2/5/2021).

Fotokita.net - Kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang pada Sabtu (1/5/2021) terus mendapat sorotan. Kerumunan itu kembali berulang pada Minggu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kapolda Polda Metro Jaya Fadhil Imran dan Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman telah mengunjungi Pasar Tanah Abang pada Minggu.

Dalam kunjungannya itu, Anies mengkaui kecolongan atas kerumunan yang terjadi Pasar Tanah Abang.

Anies pun memberikan solusi agar kerumunan Tanah Abang tak terulang kembali.

Baca Juga: Foto Kerumunan Pasar Tanah Abang Disorot, Inul Daratista Langsung Buka Suara: Aku Sekeluarga Kena Covid, Habis Duit Ratusan Juta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada seluruh rakyatnya untuk tidak berbelanja hanya di satu pasar yang ada.

Pasalnya kata dia, jumlah pasar di Jakarta terbilang cukup banyak.

Hal tersebut diterapkan kata Anies, guna menghindari adanya kerumunan orang dalam satu tempat perbelanjaan di DKI Jakarta.

"Bahwa di Jakarta ada banyak pasar, kami menganjurkan masyarakat untuk mendatangi pasar yang ada di Jakarta," tutur Anies Baswedan kepada awak media saat melakukan pemantauan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021).

Baca Juga: Foto Gadis Bandung yang Pamer Dicium Ular King Cobra 4 Meter, Netizen Sampai Merinding Hingga Viral

Lanjut Anies juga meminta kepada masyarakat untuk sedianya mendatangi pasar yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan orang.

Hal tersebut dikarenakan kata dia untuk Pasar Tanah Abang sendiri, sepanjang hari ini berdasarkan data sementara, jumlah masyarakat yang berkunjung mencapai setidaknya 100 ribu orang.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan selama melakukan kegiatan transaksi jual-beli.

Baca Juga: Sudah Menyusup ke Hutan Papua? Dijamin Bikin KKB Nyerah dalam 15 Menit, Ini Kehebatan Denjaka TNI AL yang Sering Buat Navy Seals Gentar

"Tentukan lokasi belanja yang memang tidak penuh, lebih longgar dengan begitu kita bisa mencegah kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik," katanya mengakhiri.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan penyebab kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (1/5/2021) kemarin karena adanya lonjakan pengunjung yang jumlahnya dua kali lipat dari hari biasa atau sebelum bulan puasa.

Jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang pada Sabtu kemarin mencapai 87 ribu orang, sedangkan pada hari biasa jumlahnya berkisar 35 ribu.

Anies Baswedan bilang, lonjakan itu tak pernah diduga sehingga terjadinya kerumunan karena kurangnya kesiapan petugas di lapangan.

Baca Juga: Foto Pilu Suami Joanna Alexandra di ICU, Terbaring Lemah Hingga Dipasangi Slang Oksigen, Istri Raditya Oloan: Mohon Doanya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi meninjau penerapan prokes di pusat grosir Pasar Tanah Abang, Minggu (2/5/2021).
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi meninjau penerapan prokes di pusat grosir Pasar Tanah Abang, Minggu (2/5/2021).

"Memang hari kemarin terjadi lonjakan yang tidak terduga," kata Anies Baswedan usai meninjau Pasar Tanah Abang, Minggu (2/5/2021).

"Kita sama sekali tidak terprediksi kemarin muncul angka 2 kali lipat dari biasanya," imbuhnya.

Supaya keteledoran itu tidak terulang lagi, Anies Baswedan sudah minta tolong ke TNI-Polri. Mereka telah menggelar rapat untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Baca Juga: Foto Buka Puasa Mayangsari Banjir Doa, Istri Bambang Trihatmodjo Sukses Bikin Netizen Lupakan Kontroversi Selingkuh Bagian dari Iman

Petugas ditempatkan di dalam dan luar pasar, mereka bahkan membuka dua jalur sebagai akses keluar masuk pengunjung.

Hasilnya, hari ini tidak ada kerumunan di Pasar Tanah Abang, walau jumlah pengunjungnya tembus 100 ribu orang .

"Nah pengendalian dilakukan dikerahkan sekitar 2.500 personel, terdiri dari polisi, ada brimob, sabhara. Dari TNI ada dari Kodam, dari Angkatan AL marinir, angkatan Udara Paskhas, dan juga Satpol-PP," tandasnya.

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera Hingga Ngaku Ingin Lakukan Aborsi, Joanna Alexandra Mendadak Mohon Doa: Please Stand With Me

Foto kerumunan yang ada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5/2021). Warga berbondong-bondong belanja jelang Hari Raya Idul Fitri.
dok. Kompas.com

Foto kerumunan yang ada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5/2021). Warga berbondong-bondong belanja jelang Hari Raya Idul Fitri.

Penerapan protokol kesehatan penanganan Covid-19 memang sulit dilakukan akibat kerumunan di Pasar Tanah Abang.

Kapolsek Tanah Abang Komisaris Singgih Hermawan mengatakan telah berupaya agar pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan.

Salah satunya dengan berkeliling Pasar Tanah Abang dengan membawa pengeras suara untuk mengingatkan bahaya Covid-19.

"Tadi saya juga kirim mobil pengeras suara untuk mengimbau masyarakat," ujar Singgih saat dikonfirmasi pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Baca Juga: KSAD Bangga Bagi-bagi Mobil Dinas Baru, Tubuh Kolonel Iwa Kartiwa Makin Merana di Ranjang, Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Jual Rumah Demi Pengobatan Usai 26 Tahun Bertugas

Luasnya pasar membuat polisi sulit mengimbau seluruh pengunjung secara bersamaan.

Setiap mendekati Hari Raya Idul Fitri, Pasar Tanah Abang selalu ramai oleh pengunjung yang akan berbelanja baju lebaran.

Sehingga, kata Singgih, sulit untuk membatasi jumlahnya dan perlu kesadaran bersama untuk taat protokol kesehatan.

Baca Juga: Gubernur Papua Blak-blakan Tolak Label Teroris untuk KKB, Sosok Mantan Presiden Indonesia Ini Makin Dirindukan, Caranya Bongkar Akar Masalah Bumi Mutiara Hitam Tak Tergantikan

Pengunjung Pasar Tanah Abang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
KOMPAS.com/Tria Sutrisna

Pengunjung Pasar Tanah Abang melanggar protokol kesehatan Covid-19.

"Ya namanya pasar, kami sudah lakukan (imbauan) di sana, karena orangnya ramai juga tetap ramai. Tapi kami sudah imbau agar taat prokes," ujar Singgih.

Singgih menyatakan akan meminta Pemprov DKI agar menambah petugas Satpol PP di lapangan untuk membantu menegakkan protokol kesehatan anti Covid-19.

"Tapi kami tetap mengimbau. (Tapi) Sentra ekonomi ini tetap harus berjalan sesuai instruksi pemerintah," kata Singgih tentang Pasar Tanah Abang.

Kejadian kerumunan Tanah Abang ini sebetulnya ulangan dari peristiwa pada tahun lalu.

Baca Juga: Bisa Pamer Harga Kamera Leica Rp 400 Juta ke Raffi Ahmad, Rumah Orangtua Anang Jadi Sorotan, Kondisi Ruang Tamunya Bikin Syok

Pada Ramadhan 2020, satu minggu menjelang lebaran, kondisi pasar Tanah Abang terlihat dipadati oleh pengunjung. Pasar Tanah Abang mulai dipadati pengunjung sejak Rabu (13/5/2020), dan jumlah pengunjung semakin meningkat sejak Senin (18/5/2020).

Dan yang membuat lebih miris, ketika itu, banyak masyarakat yang tidak mengikuti protokol kesehatan di tengah PSBB untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni dengan tidak menggunakan masker.

Lantas, apa yang membuat seseorang justru jadi mulai ‘bandel’ ke luar rumah di tengah PSBB?

Baca Juga: KKB Papua Makin Ketar-ketir, Denjaka Tak Masuk Bumi Cendrawasih, TNI Malah Kirim Pasukan Setan yang Kemampuannya Bisa Bikin OPM Kocar-kacir

Pengunjung pasar tanah abang melonjak
Kompas.com/Tria Sutirsna

Pengunjung pasar tanah abang melonjak

Psikolog Ikhsan Bella Persada menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa berani/nekat keluar rumah ke pasar), seperti: adanya rasa jenuh yang tidak terbendung oleh seseorang.

Menurut Ikhsan, rasa jenuh memang wajar dialami oleh seseorang. Apalagi jika orang tersebut sudah diam di rumah selama beberapa lama.

Dibukanya kembali perkantoran juga jadi salah satu trigger mengapa seseorang jadi ingin pergi ke luar rumah.

Baca Juga: Kewalahan Tangani Korban Covid-19, Filipina Bisa Bernasib Sama dengan India, Tapi Indonesia Malah Diminta Belajar dari Negara Kecil ASEAN Ini

Bagi orang tersebut, bisa saja aturan boleh ke kantor disamakan artinya dengan boleh pergi ke tempat lainnya seperti pasar Momen lebaran yang tidak ingin dilewatkan oleh sejumlah umat muslim, juga jadi salah satu faktor seseorang nekat untuk membeli keperluan Lebaran.

Alhasil, pasar jadi dipadati oleh pengunjung yang ingin membeli baju, makanan, dan keperluan lebaran lainnya.

Baca Juga: Raup Penghasilan Rp 6 Miliar Per Bulan, Baim Wong Ternyata Cuma Pakai Kamera Harga Segini Buat Produksi Konten YouTubenya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest