AD mengaku mengenal korban, meski tidak akrab. AD juga membantah jika sudah lama menarget Fadli Sadewa untuk diambil organ tubuhnya.
Sementara AMF mengaku hanya membantu AD menyekap korban agar tidak berteriak. Tak hanya itu, AMF juga mencekik dan memegang kaki korban saat AD membantingnya.
"Saya sama sekolah, saya kelas 1 SMA, AD kelas 3. Kenal sama dia karena sering ke kelasnya," ucapnya.
Sementara itu, ratusan warga yang geram dengan perbuatan dua pelaku MF dan AD, mereka mendatangi dan merusak rumah milik pelaku. Rumah 0rangtua tersangka AD di Jalan Batua Raya berlantai 2 dibongkar warga.
Tidak ada satu pun keluarga AD diduga sudah meninggalkan rumah karena takut amukan massa.
Setelah membongkar rumah pelaku AD, massa kemudian menuju ke rumah MF di Jl Borong Raya.
Rumah MF berdiam di lahan milik Kodam XIV Hasanuddin ini terbuat dari bahan kayu juga ikut dirusak massa.
Di tempat ini juga, keluarga MF sudah mengungsi lebih dulu setelah kejadian tersebut karena takut amukan keluarga korban.
(*)