Fotokita.net - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih dalam pengusutan tim khusus Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Dalam pemeriksaan awal, Irjen Ferdy Sambo terungkap sudah punya niat begini sebelum insiden baku tembak Brigadir dan Bharada E terjadi.
Komnas HAM menyebutkan, perkembangan terkini pengusutan kasus kematian Brigadir J mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Tim pengusut independen ini sudah memeriksa seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo, termasuk Bharada E. Bahkan, mereka juga sudah mendapatkan keterangan dari asisten rumah tangga (ART).
Dari pemeriksaan itu, Komnas HAM mendapatkan foto bukti baru terkait kegiatan Irjen Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Sebelum insiden tewasnya Brigadir J terjadi, Irjen Ferdy Sambo sudah punya niat begini. Foto mantan Kadiv Propam di Magelang jadi bukti.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, terus mengeluarkan pernyataan yang membuat publik heboh di tengah pengusutan insiden baku tembak sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddinmenjelaskan bahwaBrigadir J disayang oleh komandannya (Irjen Ferdy Sambo) dan istrinyakarena dianggap berprestasi. Pengacara lulusan Universitas Kristen Indonesia ini mengatakannya saat tampil sebagai narasumber dalam acaraAIMAN Kompas.TV,Selasa (2/8/2022).
Kamaruddin memberikan bukti. Pada1 Juli 2022, Irjen Ferdy Sambo memanggil adikBrigadir J, Bripda LL Hutabarat yang berdinas di Yanma Mabes Polri. Bripda LL Hutabarat dipanggil istri Ferdy Sambo ke rumah dinas. Bripda LL mendapatkan hadiah.
"Dia diberi dompet merek Pedro. Diberi uang Rp 5 juta dan uang Rp 5 juta masih tersimpan sampai sekarang. Kemudian ada janji mengurus kepindahannya dari Yanma Polri ke Jambi," cerita Kamaruddin.
Kata Kamaruddin, kalauBrigadir J tidak dekat dengan keluargaFerdy Sambo maka tidak mungkin adik almarhum dipanggil ke rumah dinas dan diberikan hadiah.
Dalam kesempatan lain, Kamaruddin juga menyebutkan ada motif iri di balik kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Beberapa hari sebelum meninggal dunia di rumah dinas IrjenFerdy Sambo, Brigadir Jmenangis mengadukan nasibnya kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Melalui sambungan video call,Brigadir Jcurhat kepada Vera Simanjuntak terkait ancaman pembunuhan yang ia terima. Kata Kamaruddin,Brigadir J itu juga berpamitan dan meminta maaf kepada kekasihnya. Brigadir J seolah-olah tahu ajalnya akan segara datang.
Kepada Vera Simanjuntak,Brigadir J berkata ancaman pembunuhan itu berasal dari 'squad lama'. "Yang mengancam di bulan Juni itu skuad lama. Ancamannya itu nyata sehingga membuat almarhumBrigadir J ketakutan dan dia sudah yakin dia akan dihabisi," terang Kamaruddin.