Follow Us

Para Senior Irjen Ferdy Sambo Kompak Bilang Sakti, Bharada E Kantongi 5 Alat Bukti, Foto CCTV Sudah Pasti Benar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 02 Agustus 2022 | 09:22
Bharada E yang dibilang sakti oleh para senior Irjen Ferdy Sambo mengantongi 5 alat bukti dalam kasus Brigadir J. Foto CCTV sudah pasti benar.
Facebook

Bharada E yang dibilang sakti oleh para senior Irjen Ferdy Sambo mengantongi 5 alat bukti dalam kasus Brigadir J. Foto CCTV sudah pasti benar.

Fotokita.net - Peristiwa baku tembak antara Brigadir Yosua atau Brigadir J dan Bharada Eliezer (Bharada E) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sudah menarik perhatian para seniornya yang kini sudah purnawirawan. Para senior Irjen Ferdy Sambo kompak bilang Bharada sakti. Bahkan, melebihi seorang jenderal.

Setidaknya ada tiga senior Irjen Ferdy Sambo yang sudah blak-blakan bicara ke publik. Ketiga senior itu pensiun dari Polri dengan status mantan petinggi Polri alias memiliki pangkat minimal jenderal bintang 2.

Para jenderal senior Irjen Ferdy Sambo itu kompak bilang Bharada E sakti, bahkan melebihi seorang perwira tinggi Polri yang masih aktif. Terkini, pihak Bharada E mengaku sudah mengantongi 5 alat bukti. Foto CCTV sudah pasti benar.

Senior Irjen Ferdy Sambo yang memuji kesaktian Bharada E adalah mantan Kadiv hukum Polri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi. Mantan petinggi Polri yang pensiun dengan pangkat jenderal bintang 2 ini menyebut pemberitaan Bharada E luar biasa.

"Yang lebih hebat lagi kemarin dia menghilang. Eh sekarang datang lagi. Dia datang ke Komnas HAM dikawal sama banyak polisi. Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal. Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau enggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti," terang Aryanto panjang lebar saat tampil di kanal YouTube Polisi Ooh Polisi.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu mengaku sampai sekarang tidak pernah mendengar Bharada E pernah diperiksa. Akan tetapi, Aryanto punya keyakinan Bharada E sebenarnya sudah diperiksa oleh penyidik.

"Bharada E pasti sudah diperiksa oleh penyidik maupun tim khusus yang dibentuk Kapolri. Kenapa? Keterangan dia bilang membela diri lalu menembak lima kali dari siapa kalau bukan keterangan saksi. Cuma oleh polisi tidak dipublis. Karena itu dianggap bisa mengganggu jalannya penyidikan. Itu lucunya. Alasannya kan sering begitu polisi," terang Aryanto.

Baca Juga: Status Bharada E Tetap Jadi Saksi, Jenderal yang Bikin SBY Turun Tangan Sentil Bukti Kunci Bisa Langsung Bicara dari TKP, Foto Mesra Brigadir J Diviralkan

Menurut Aryanto, nalar publik sudah meyakini bahwa Bharada E lebih sakti. Padahal jenderal saja sudah dinonaktifkan. Namun, sampai saat ini status Bharada E belum jelas.

"Saya mendengar jika Kapolres Jakarta Selatan itu dinonaktifkan karena ada kekeliruan saat olah TKP. Tiga perwira itu nonaktif untuk menghilangkan hambatan psikologis. Namun, kalau Bhadara E mau dinonaktifkan atau mau dipecat enggak ada pengaruhnya terhadap penyidikan ini," Aryanto menjelaskan.

Senior Irjen Ferdy Sambo yang ikut bilang Bharada E sakti adalah mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen (Purn) Bekto Suprapto. Jenderal yang jadi tukang gebuk teroris ini tampil bersama Aryanto di kanal YouTube Polisi Ooh Polisi.

Senada dengan Aryanto, jenderal bintang 2 itu mengkritisi perlakuan istimewa polisi terhadap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (nama lengkap Bharada E). Dalam keterangan polisi, Bharada E ini yang menembak Brigadir J dalam insiden baku tembak itu. Sebagai Tamtama Polri, Bharada E dinilai lebih sakti dari jenderal. Terbukti, hingga kini status Bharada E masih belum jelas.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest