Fotokita.net - Ormas Khilafatul Muslimin terus diselidiki polisi. Kelompok yang didirikan oleh Abdul Qadir Hasan Baraja pada tahun 1997 ini ternyata punya pembantu khalifah yang tugasnya khusus mengumpulkan dana operasional. Foto sosoknya terungkap.
Nama Khilafatul Muslimini muncul setelah membuat heboh publik dengan konvoi pemotor beberapa waktu lalu. Dalam konvoi itu, anak buah Abdul Qadir Baraja membawa poster berisikan ajaran Kebangkitan Khilafah.
Setelah viral di media sosial, polisi turun tangan. Pihak berwajib menyelidiki Khilafatul Muslimin yang berpusat di Lampung. Penyelidikan awal polisi mengungkap, Khilafatul Muslimin punya menteri pendidikan dan pembantu khalifah yang tugasnya mengumpulkan dana operasional. Foto sosoknya terungkap setelah penangkapan polisi.
Penangkapan pertama terjadi pada Selasa (7/6/2022) di kantor pusat Khilafatul Muslimin yang berlokasi di Bandar Lampung, Lampung. Ketika itu polisi menangkap pimpinan tertinggi yang disebut khalifah, Abdul Qadir Hasan Baraja.
TimDitreskrimum Polda Metro Jaya terus bergerak. Cuma selisih 4 hari polisikembali melakukan penangkapan terhadap empat orang tokoh Khilafatul Muslimin lainnya. Penangkapan terjadi pada Sabtu (11/6/2022) di Lampung, Medan, hingga Bekasi.
Empat orang yang ditangkap itu berinisial AA, IN, F, dan SW. Mereka ditangkap dengan sejumlah peran yang berbeda di dalam Khilafatul Muslimin.
"Pertama Inisialnya AA ditangkap di Bandar Lampung perannya sebagai sekretaris Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (12/6/2022).
IN ditangkap di Lampung. Perannya sebagai penyebar doktrin melalui sistem pendidikan. Dia juga menyebarkan doktrin melalui pelatihan yang dilakukan Khilafatul Muslimin.
Sementara tersangka F ditangkap di Medan. Perannya sebagai penanggung jawab dan pengumpul dana dari Khilafatul Muslimin.
Tim Polda Metro Jaya juga menangkap SW di Pekayon, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia diketahui sebagai pengurus Khilafatul Muslimin.