Sisca mengatakan kasus ini sudah dimediasi oleh Polsek Ubud dan dirinya memilih berdamai. Meski damai dan tak menempuh jalur pidana, kedua pelaku tetap diberi sanksi berat oleh pecalang dan ketua desa adat setempat.
Meski pelaku sudah tertangkap, selebgram yang memiliki jutaan pengikut itu enggan mempolisikan perekam video aktivitas pribadinya itu. Dia memilih damai lantaran tidak ingin video hasil rekaman kedua pelaku tersebar untuk bahan pembuktian, baik di kejaksaan maupun di pengadilan.
"Ada tiga video yang saya tidak mau itu kesebar kalau nanti masuk ke jaksa (dan) pengadilan. Karena itu menyangkut privasi saya. Itu kan saya nggak mau, nanti dari tangan ke tangan (takutnya menyebar)," tuturnya.
"Saya nggak mau kalau misalnya ini ke polisi, nanti otomatis ke pengadilan, ini kan nanti dibuka itu kan aib saya, lagi melakukan aktivitas yang benar-benar sangat pribadi sekali," tambahnya.
Sisca kini lebih memilih menyita ponsel yang dipakai merekam oleh pelaku agar video pribadinya aman. "Mendingan saya minta (HP-nya), kalau kamu nggak mau dimasukin (pidana), HP-nya saya pegang, saya ambil. Akhirnya dia mau," terang Sisca.
Sementara itu, Kapolsek Ubud I Made Tama mengaku tidak tahu mengenai peristiwa warga Ubud yang mengintip selebgram di salah satu vila tersebut. Tama hanya mengetahui bahwa kedua belah pihak telah berdamai.
"Saya tidak tahu karena itu kejadiannya malam. Saya tanya anggota katanya itu sudah damai. Sebelum melapor dia sudah damai karena sama pengacaranya jangan sampai lanjut, akhirnya dia berdamai. Tahunya gitu saja saya, karena laporannya kan nggak sampai ke saya," tandas Sisca.
(*)