
Foto ustaz pesantren di Bandung yang memperkosa 12 santriwati disebarkan. Netizen semakin geram saat mendapatkan fakta ini.
"Saya langsung ke rumahnya kemudian langsung ditanya kalau memang diperkosa ya ngomong, kalau ada yang mencabuli ngomong, kamu itu salah satu pahlawan dan kalau memang tidak terungkap daripada kamu nanti banyak korban selanjutnya. Makanya dia berani ngomong lah," ucap Hikmat.
Keponakannya itu lantas bercerita panjang lebar mengenai apa yang dialaminya selama menimba ilmu di pesantren yang terletak di kawasan Cibiru, Kota Bandung itu. Hikmat pun kaget saat mendengar cerita keponakannya bahkan mengetahui ada korban lain.
"Yang shock-nya itu (pelaku) bukan dari teman sekolah atau anak luar dari sekolah, itu bahkan guru ngajinya itu," kata dia.
Usai mendengar penuturan dari keponakannya, Hikmat beserta korban langsung membuat laporan polisi. Laporan dia tujukan ke Polda Jabar pertengahan tahun 2021. Saat ini, kasus yang dilaporkan Hikmat sudah masuk ke persidangan.

Foto ustaz pesantren di Bandung yang memperkosa 12 santriwati disebarkan. Netizen semakin geram saat mendapatkan fakta ini.
Sementara itu, Ketua Forum Pondok Pesantren Kota Bandung KH Aceng Dudung mengungkap fakta mengejutkan terkait kasus pencabulan 12 satntriwati yang dilakukan Herry.
Aceng mengutuk keras pemerkosa 12 santriwati. Ia menyampaikan rasa empati kepada korban, sekaligus mendorong agar pelaku kejahatan seksual ini dihukum seberat mungkin."Saya mengutuk keras atas oknum pesantren yang melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati," ujar Aceng dilansir dari detik, Kamis (9/12/2021).
Aceng mengungkapkan gelagat dari pelaku bernama Herry Wirawan, yang berusia 36 tahun itu. Herry diketahui menjadi pimpinan Pesantren Tahfidz Madani yang berlokasi di kawasan Cibiru, Kota Bandung.
Menurut Aceng, Herry kerap mengaku-ngaku sebagai pimpinan atau pengurus dari Forum Pondok Pesantren Bandung dan Jawa Barat. "Jadi begini yang sebenarnya, saya tidak tahu dari mana dia (pelaku) asal muasalnya. Tapi yang jelas oknum tersebut sebagai penunggu sekaligus pengelola rumah tahfidz di daerah Antapani. Mengurus santri kurang lebih 30. Menurut pengetahuan pak haji, dia itu sebagai pokja, tapi suka mengaku-ngaku pimpinan," kata Aceng.