Sebelum mengenal agama, masyarakat suku Ngalum sudah mempunyai ajaran dan kepercayaan yang diyakini secara turun-temurun dalam adat-istiadat mereka.
Menurut mitos penciptaan yang diyakini suku Ngalum, bahwa manusia pertama mereka diciptakan oleh “atangki” di puncak gunung Aplim-Apom (kini disebut Puncak Mandala).
Oleh karena itu, gunung Aplim-Apom adalah gunung yang sakral bagi masyarakat setempat (suku Ngalum).
Baca Juga: Foto Pilu Bocah Gaza, Terkubur Puing Rumah Hingga Selamat Karena Ini
Bahkan kepercayaan terhadap adanya penciptaan manusia pertama di puncak gunung Aplim-Apom pun dipercayai juga oleh masyarakat suku yang lainnya di Pegunungan Bintang.
Nenek moyang mereka diciptakan oleh Atangki. Atangki adalah penyebutan dalam bahasa suku Ngalum untuk menyebut Sang Maha Pencipta. Yang sekarang kita kenal sebagai Allah.
Dengan demikian, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa masyarakat suku Ngalum bukanlah orang-orang yang berpindah-pindah tempat atau orang-orang yang datang dari tempat lain dan menetap di Pegunungan Bintang.
Mereka adalah masyarakat asli (pribumi) negeri Aplim-Apom yang mempunyai tanah, hak ulayat, dan sudah bersahabat dengan alam sekitar.
Mereka mempunyai budaya (adat-istiadat) sebagai identitas. Ciri khas manusia Ngalum Ok.
Sayangnya, kedamaian Suku Ngalum terusik oleh aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyebut diri mereka adalah TPNPB OMKomando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Kupel.
Pimpinan KKB Ngalum Kupel ini, Lamek Taplo.