Dan tokoh siapa pun segera berhenti, jangan pengkhianat Bangsa Papua, namun biarkan militer dan Polisi Indonesia datang sendiri, meminta datang dalam keadaan hidup kembali pulang mayat," tulis pernyataan TPNPB OPM.
"Orang Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang khusus dan juga Orang Asli Papua pada saat di seluruh wilayah Papua Barat yang ada di birokrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia berharap dapat berbicara untuk Mempertahankan NKRI, dan dalam hal ini khususnya untuk Kabupaten Pegunungan Bintang kami TPNPB OPM Tidak akan kompromi."
Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua
Menurut Lamek Taplo, TPNPB OPM memiliki agen rahasia yang tersebar di seluruh Kabupaten Pegunungan Bintang, yang menjadi wilayah operasi Adalah daerah KODAP Ngalum Kupel.
"Jika Perang terjadi kemudian di Kabupaten Pegunungan Bintang antara Pasukan TPNPB dan Militer Indonesia, maka Kita Perlu menyampaikan bahwa ini bukan untuk meminta makanan atau minuman, tetapi untuk meminta kebebasan atau Papua Merdeka Penuh dari Putusan oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia," lanjut Lamek Taplo, komandan KKB Ngalum Kupel.
"Kami adalah Penduduk Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten pegunungan bintang, Papua yang telah mengenal budaya perang sejak nenek moyang kami ada di sana, sebelum orang kulit putih datang, kemudian kami sampaikan kepada Pasukan Keamanan Indonesia (TNI / POLRI) yang jika Anda datang ke Markas Besar kami, kami siap menerimanya di semua wilayah Kabupaten Pegunungan berbintang, dan ingat bahwa itu adalah wilayah kami TPNPB-OPM, oleh karena itu kami akan menjaganya dari udara atau jalan," tutup Lamek Taplo yang memiliki pangkat Brigjen dalam jajaran pasukan TPNPB OPM.
Baca Juga: Niat Busuk Perang Senjata Biologi Terbongkar, China Curi Data Laut Indonesia dengan Cara Ini
(*)