Follow Us

Namanya Santer Disorot Karena Sang Anak Disebut Sebagai Pelaku Tabrak Skuter Listrik, Inilah Sosok Emma Yohanna Anggota DPD yang Jumlah Perolehan Suaranya Kalahkan Jokowi dalam Pemilu 2019

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 16 November 2019 | 08:20
Emma Yohanna, berkerudung, anggota DPD RI asal Sumatera Barat yang namanya disebut dalam kasus mobil tabrak skuter listrik GrabWheels.
dok. RMOLSumbar

Emma Yohanna, berkerudung, anggota DPD RI asal Sumatera Barat yang namanya disebut dalam kasus mobil tabrak skuter listrik GrabWheels.

Fotokita.net - Rudy Yohanes, ayah dari pengguna skuter listrik Grabwheel bernama Ammar (18) yang tewas usai ditabrak mobil Camry hitam di Kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, mengatakan, pihaknya menduga pelaku merupakan anak dari pejabat.

Hal itu diungkapkan Rudy berdasarkan kunjungan keluarga pelaku berinisial DH yang diwakili ibunya ke rumah duka dan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo saat Ammar dirawat.

Saat itu, ibu dari pelaku datang dengan didampingi ajudan atau semacam asisten pribadi.

Rudy juga mengatakan, keluarga pelaku memiliki itikad baik dengan memohon maaf atas kecelakaan yang menimpa korban.

"Iya keluarganya itu ibunya datang waktu di rumah sakit juga, pas ngubur anak saya juga datang."

"Kemarin terakhir yasinan juga datang."

"Nanti katanya tujuh harian mau datang lagi."

Baca Juga: Punya Kehidupan Poligami, Rupanya Begini Strategi Anggota Komisi VI DPR Ini Bagi-bagi Jatah Bulanan dari Parlemen Buat Para Istrinya. Maklum, Negara Cuma Beri Tunjangan Satu Istri

"Ya dia minta maaf saja atas kejadian itu, datangnya sama asistennya," kata Rudy di rumahnya, Jalan Pisangan Lama II, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2019).

Rudy menjelaskan, pihaknya tidak meminta kompensasi apapun dari keluarga pelaku.

Namun, keluarga pelaku berinisiatif yang menanggung semua biaya rumah sakit.

"Kita tidak minta yah, cuma itu saja biaya rumah sakit dia yang bayar ada asistennya hubungi saya biar dia yang bayar. Sudah itu saja," ujar Rudy.

Rupanya lewat penelusuran, pelaku penabrak skuter listrik GrabWheels hingga tewas itu rupanya anak pengusaha dan anggota DPD RI, Emma Yohana.

Dua orang pengguna skuter listrik GrabWheels tewas setelah ditabrak pengemudi Toyota Camry berinisial DH di Kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Minggu (10/11/2019).

Melansir dari Kompas.com, dua orang ini bernama Wisnu (18) dan Ammar (18).

Sementara itu, empat orang lainnya mengalami luka-luka, yaitu Fajar Wicaksono, Bagus, Wulan, dan Wanda.

Salah satu korban selamat dalam kejadian itu, Fajar, menceritakan peristiwa itu berawal saat ia dan teman-temannya mengendarai skuter listrik yang disewakan dari FX Sudirman.

Baca Juga: Sempat Jadi Polemik Soal Riwayat Pendidikannya, Anggota Komisi VII DPR Ini Buktikan Sang Ayahanda Ikut Ambil Bagian dalam Perjuangan Negara Kita

"Kami berenam menyewa tiga GrabWheels sekitar pukul 01.00 WIB," ujar Fajar saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/11/2019).

Enam sekawan ini naik skuter listrik itu berboncengan.

Saat asyik berkendara bersama, skuter listrik yang dinaiki Ammar dan Wisnu tiba-tiba kekurangan daya baterai (low battery) di flyover Senayan.

Akhirnya, mereka berdua menukar skuter listrik mereka dengan skuter milik Bagus yang kala itu berboncengan dengan Wanda.

Sejumlah skuter listrik Grab Wheels diparkirkan di salah satu lokasi parkir GrabWheels di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Kompas.com

Sejumlah skuter listrik Grab Wheels diparkirkan di salah satu lokasi parkir GrabWheels di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

"Akhirnya Bagus bawa skuter sendiri, yang lowbat saya bawa, lalu Wanda boncengan dengan Wulan," ucap Fajar.

Sementara itu, Ammar dan Wisnu melintas lurus ke arah FX Sudirman.

Menurut dia, posisi skuter listrik mereka sudah berjalan di pinggir jalan.

Namun, tiba-tiba saja ada mobil Camry dari belakang yang menabrak kencang enam orang korban ini.

Akibatnya, mereka berenam sama-sama terlempar pasca ditabrak oleh mobil itu.

Baca Juga: Lahir di Rumah Sakit dan Ditangani Dokter yang Sama, Begini Perbedaan Proses Persalinan Jan Ethes dan La Lembah Manah. Apa Alasannya Menantu Jokowi Itu Harus Operasi Caesar?

"Teman saya Bagus mental 10-15 meter, saya langsung banting skuter pas lihat teman saya terlempar jauh, abis itu saya samperin si Bagus masih sadar cuma kulit lengan kiri tidak ada sama engkel tidak bisa gerak," kata Fajar.

Lalu, ia dan teman-temannya yang selamat kala itu langsung menghampiri Ammar dan Wisnu.

Sebab mereka terlempar lebih jauh.

Ammar Nawwar Tri Darma kiri) dan teman-temannya (kanan).
Kompas | Tribun Jakarta

Ammar Nawwar Tri Darma kiri) dan teman-temannya (kanan).

Saat dilihat, Ammar dan Wisnu sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat dan dinyatakan meninggal dunia.

Ketika dibawa ke rumah sakit, Ammar mengalami pendarahan di kepala dan tulang belakangnya geser.

"Dengkulnya robek, sama luka di ujung jari, kalau Wisnu ada luka di kepala dan perut bagian belakang luka," kata Fajar.

Baca Juga: Sempat Berdebat Sengit Soal Anggaran, Prabowo Subianto Unjuk Gigi di Depan Wakil Rakyat Kita. Sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Bisa Minta Seluruh Rakyat Ikut Perang

Hasil pemeriksaan urine menunjukkan tersangka DH positif mengonsumsi alkhohol.

Akibatnya, DH kehilangan konsentrasi saat mengendarai mobilnya dan menabrak pengendara skuter listrik.

Teman korban, Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019).
Tribun Jakarta

Teman korban, Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019).

Sementara itu polisi memutuskan tidak menahan pengendara mobil Camry berinisial DH yang menabrak hingga menewaskan dua pengguna skuter listrik GrabWheels.

Padahal, DH telah ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan tersebut. Dia dijerat Pasal 310 Juncto Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"(Tersangka) tidak (ditahan) dengan pertimbangan penyidik menilai tersangka tidak akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga: Gaji PNS Golongan Tertinggi Pun Masih Lebih Rendah Daripada Upah Buruh, Lantas Kenapa Tes CPNS Selalu Membeludak? Inilah Alasannya

Fahri mengungkapkan, tersangka DH hanya dikenakan wajib lapor hingga proses penyidikan rampung.

"Kita kenakan wajib lapor saja selama proses hukumnya berjalan," ungkap Fahri.

Karangan bunga di kediaman korban.
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas

Karangan bunga di kediaman korban.

Seorang anak anggota DPD RI asal Sumatra Barat (Sumbar) dikabarkan menabrak pengguna GrabWhells hingga tewas di kawasan Senayan, Jakarta pada Minggu (10/11/2019).

Dhanni Hariyona diketahui sebagai anak dari Emma Yohana, menabrak 6 orang pengguna skuter listrik Grabwheels dengan mobil sedan rmerk Toyota Camry. Dua dari korban meninggal dunia, sementara satu lainnya dirawat karena kondisi kritis.

Suami Emma Yohana, Hariadi, membenarkan anaknya Dhanni terlibat dalam kecelakaan tersebut. “Iya betul anak saya. Ada dua korban yang meninggal, proses hukum kami hadapi,” kata Hariadi saat dihubungi saat dihubungi langgam, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga: Santer Isu Baku Tembak Kedua Putranya Hingga Mengenai Ibu Tien Soeharto, Sosok Dekat dengan Soeharto Justru Beberkan Fakta Sebenarnya. Dia Pun Jadi Saksi Kepergian Sang Ibu Negara

Lebih lanjut Ketua DPW PPP Sumbar itu mengatakan, kasus yang dialami buah hatinya adalah musibah yang bisa menimpa siapa saja. Menurutnya, setiap orang tidak menginginkan hal itu terjadi.

“Bagi yang masuk rumah sakit kami biayai. Kami beritikad baik, dan proses hukum tetap jalan,” katanya.

Di sisi lain, beredar kabar di sejumlah media yang menyebutkan anaknya mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Hal itu pun spontan dibantah tegas Hariadi. Menurutnya, anaknya tidak sendirian di dalam mobil, melainkan bersama sejumlah kawannya.

“Itu (mabuk) tidak benar. Dia ramai-ramai dengan kawannya di dalam mobil,” tegasnya.

Menurutnya, Grabwheels yang dikendarai juga tidak memiliki lampu penerangan. Ditambah dengan kaca mobil yang gelap sehingga menyulitkan pandangan pengemudi.

“Ini sudah kejadian mau bagaimana lagi, apapun proses hukumnya tetap kami hadapi,” ujarnya.

Fajar Wicaksono, korban selamat dalam peristiwa skuter listrik GrabWheels ditabrak mobil di kawasan Senayan, menyebut nama anggota DPD RI Emma Yohanna sebagai ibu pelaku penabrakan itu. Dia menyatakan Emma sempat menemui dia dan kawan-kawannya di RS Mintoharjo, Jakarta Pusat usai isiden pada Ahad dinihari, 10 November 2019.

Baca Juga: Sekalipun Susi Pudjiastuti Punya Bukti Kuat Kenapa Penenggelaman Kapal Harus Diteruskan, Tapi Menteri KKP yang Baru Tetap Akan Ubah Kebijakan Itu. Begini Penjelasannya

Ajay, sapaan Fajar, mengatakan bahwa Emma saat itu langsung menyatakan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Bu Emma ini janji bakal lakukan yang terbaik untuk para korban. Bilang mau tanggung jawab lah dia," ujar Ajay saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 November 2019.

Foto Ammar Nawwar Tri Darma, pengguna skuter listrik yang tewas ditabrak mobil Camry di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari.
Kompas.com

Foto Ammar Nawwar Tri Darma, pengguna skuter listrik yang tewas ditabrak mobil Camry di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019) dini hari.

Emma adalah seorang pengusaha dan anggota DPD RI dari daerah Sumatera Barat. Dia menjabat sebagai DPD RI sejak periode 2009-2014. Dia merupakan istri dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sumatera Barat Hariadi.

DH sendiri adalah Dhanni Hariyona, putra pasangan tersebut. Dhanni juga merupakan seorang pengusaha. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Barat.

Lulusan Swiss German University jurusan Management Hotel and Tourism tersebut bahkan sempat disebut harian Haluan sebagai salah satu pengusaha muda yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Bukittinggi 2020 mendatang.

Baca Juga: Pernikahannya Kandas Karena Alasan yang Enggak Kita Sangka, Penampilan Baru Mantan Istri Rockstar Sejuta Umat Itu Tuai Puja-puji: Auranya Lebih Keluar!

Ajay mengatakan dirinya juga sempat bertemu dengan Emma saat pemakaman Ammar Nawwar dan Wisnu, dua rekannya yang tewas dalam peristiwa tersebut. Namun, Ajay mengatakan tak ada komunikasi lebih lanjut dengan Emma usai insiden itu.

Tempo telah mencoba mengontak Yohanna melalui dua nomor teleponnya. Namun kedua nomor tersebut tak dapat dihubungi.

Adapun tersangka Dhanni saat ini sudah dipulangkan oleh polisi. Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Fahri Siregar mengatakan alasan pihaknya tak menahan DH karena penyidik yakin tersangka tidak akan melarikan diri dari kasus yang menjeratnya dan menghilangkan barang bukti.

Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah terbukti lalai dan berkendara dalam pengaruh minuman keras. Polisi menyebut insiden itu bukan kasus tabrak lari. Sebab dari pengakuan tersangka ke penyidik, DH sempat turun dan membantu para korban. Sehingga polisi hanya menjerat DH dengan tuduhan mengendarai kendaraan dalam pengaruh alkohol dengan hukuman penjara enam tahun.

Namun menurut Ajay, DH berbohong sebab ia tak berhenti untuk menolong korban.

Perolehan suara calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Sumatera Barat, Emma Yohanna sangat mengejutkan.

Berdasarkan rekapitulasi suara yang dilakukan KPU Sumbar, Minggu (12/5/2019), Emma Yohanna meraih suara terbanyak untuk calon DPD RI asal Sumbar dengan 531.104 suara.

Bahkan suara yang ia peroleh mengalahkan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomer urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sumbar yang mendapatkan 407.761 suara.

Incumbent DPD RI dua periode berturut-turut ini, unggul lebih dari 20 persen suara atas Jokowi-Ma"ruf Amin di Sumatera Barat.

Baca Juga: Keluhkan Rasa Sakit Di Bagian Kuping, Dokter Spesialis Pun Terbelalak Saat Dapati Banyak Makhluk Kecil di Dalam Telinga Laki-laki Ini. Apa Penyebabnya?

"Terima kasih atas kepercayaan masyarakat Sumbar yang memberikan amanah kepada saya sebagai senator dari daerah ini," ujar Emma, Minggu (12/5/2019).

Jumlah perolehan suara Emma meningkat tajam dibandingkan pada Pemilu 2014 lalu.

Saat itu, Emma hanya mendapatkan 314.053 suara.

Sedangkan di Pemilu 2009, Emma mendapatkan 203.587 suara.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest