Follow Us

youtube_channeltwitter

Kisah Pemuda Dayak yang Berjuang Matian-matian Padamkan Api Karhutla: Ini Bukan Tsunami yang Cuma Tuhan Tahu Kapan Datangnya!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 20 September 2019 | 11:40
Para pemadam api mengandalkan 500 liter air di belakang mobil pikap, yang kemudian habis hanya dalam waktu 10 menit.
BBC News Indonesia

Para pemadam api mengandalkan 500 liter air di belakang mobil pikap, yang kemudian habis hanya dalam waktu 10 menit.

Menghentikan rambatan api karhutla nyatanya bukan hanya dilakoni para pemadam profesional dan relawan, melainkan juga warga setempat. Seperti I Gusti Putu Tama yang menjaga kebun kecil milik pribadi di Kecamatan Jekan Raya, Palangkaraya.

"Ini tanahnya istri saya," katanya.

Lahannya 'hanya' berukuran 20x40 meter yang terdiri dari tanah gambut. Setelah pensiun, ia sengaja menghabiskan waktu di lahan tersebut untuk bercocok tanam.

Baca Juga: Punya Fitur Paling Canggih dan Resolusi Kamera Mumpuni, Ternyata Begini Alasan Kenapa Hape Baru Belum Tentu Laku di Pasar Kita

"Ini pohon nanas, di depan ini sudah mati semua. Ada rambutan berapa pohon, pohon petai ada juga," tutur Gusti sambil menunjukkan kepada kami kondisi tanaman-tanamannya yang kini terlihat gosong.

Sebagian besar habis terbakar. Api sebelumnya merambat dari lahan gambut milik orang lain di sekitarnya.

Menghentikan rambatan api karhutla nyatanya bukan hanya dilakoni para pemadam profesional dan relawan, melainkan juga warga setempat.

Menghentikan rambatan api karhutla nyatanya bukan hanya dilakoni para pemadam profesional dan relawan, melainkan juga warga setempat.

Ironisnya, selama dua pekan terakhir, Gusti mengaku hanya ia sendiri pemilik lahan di kawasan itu yang ikut turun memadamkan api.

"Sepandangan mata saya selama berapa hari ini nggak ada yang lewat. Ada satu, cuma nengok aja, lalu pergi lagi. Tidak ada kepedulian," imbuhnya.

Alhasil, pria paruh baya itu pun turut memadamkan api di lahan milik orang lain, agar percikan api tidak menjalar lebih parah ke kebunnya.

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Berbagi Keprihatinan Soal Kabut Asap, Pemilik Akun Twitter Ini Justru Bagikan Foto-foto Lawas

Sebelumnya, relawan datang membantu melawan api, namun terhenti karena habisnya sumber air dari sumur galian terdekat. Mobil dari tim pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke dekat lahannya, karena akses berupa pematang yang sempit turut menjadi rapuh karena terkena rambatan api.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya







PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

Tag Popular

x