Follow Us

Enam Tahun Lalu Raffi Ahmad Pernah Ketahuan BNN Gunakan Bahan Narkoba Ini. Lihat Foto-foto Bahan Narkoba dari Tanaman yang Jadi Lalapan Favorit Orang Arab

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 17 September 2019 | 07:18
Bunga khat.
Majalah Intisari

Bunga khat.

Fotokita.net - Pada 27 Januari 2013, Raffi Ahmad dan 17 orang rekannya diamankan oleh pihak kepolisian di rumah Raffi. Sebanyak delapan orang menjadi tersangka, tujuh di antaranya terbukti positif narkotika jenis methylone. Berdasarkan temuan barang bukti, zat itu terdapat di 14 kapsul yang didapat BNN dari laci ruang bawah rumah Raffi.

Ketika itu, publik terkejut atas penyalahgunaan narkotika Raffi Ahmad yang positif mengandung zat baru. Dari situlah BNN mengembangkan pengetahuan baru sekaligus dasar hukum baru tentang tanaman mengandung narkotika yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat.

Baca Juga: Harga Karet Jatuh, Petani Kalimantan Hidup dari Penjualan Tanaman Obat Tradisional Ini. Lantas, Mengapa BNN Bakal Melarang Peredaran Tanaman Ini?

Mendadak sontak khat atau katha (Catha edulis Forsk) ini menjadi perbincangan ketika Raffi Ahmad ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Katinona, zat adiktif yang kabarnya dikonsumsi Raffi Ahmad berasal dari tanaman ini. Sejak itu, tanaman ini berposisi unik. Tidak seperti ganja yang terang-terangan dilarang melalui undang-undang, katha dibasmi habis melalui himbauan.

“Ya daripada bermasalah, mending dimatikan saja,” kata Rustandi, petugas herbarium Kebun Raya Cibodas. Sebelumnya, masyarakat seputar kawasan Cisarua – dan juga beberapa petugas Kebun Raya Cibodas – memelihara tanaman ini sebagai tanaman hias atau tanaman produksi.

Daun khat.
Majalah Intisari

Daun khat.

Bunganya yang putih bergerombol dan kecil-kecil memang sangat indah. “Umumnya ditanam di dalam pot. Biar mudah dipangkas. Apalagi tanaman ini termasuk tanaman perdu,” Rustandi menjelaskan. Sedangkan sebagai tanaman produksi, hal itu tak terlepas dari menjamurnya komunitas orang Arab di kawasan Puncak.

Ya, jika dirunut ke belakang, orang-orang dari wilayah Arablah yang membuat sosok tanaman ini muncul. Sekitar tahun 1980-an, beberapa orang Arab menitip untuk dibawakan daun katha ini dari pemandu Kebun Raya Cibodas yang menemani mereka ke air terjun di kawasan Kebun Raya.

“Pohonnya sampai mati karena daunnya sering dipetik,” kenang Rustandi.

Baca Juga: Tanaman Obat Tradisional Ini Bakal Dilarang Pemerintah. Padahal, Dia Berikan Kemakmuran untuk Petani Kalimantan

Semenjak itu permintaan naik dan hukum ekonomi berlaku. Siapa yang tak tergiur dengan uang Rp300.000 untuk sekitar 15 lembar daun khat? Terlebih tanaman ini mudah dikembangbiakkan.

Khat.
Editor

Khat.

Halaman Selanjutnya

Mudah tumbuh
1 2 3

Source : Majalah Intisari

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest