Selama forum suku asli, para pimpinan membahas alternatif ekonomi yang tidak berujung penebangan pohon.
Mereka berbagi pengalaman sukses dan tantangan dalam meraih pendapatan melalui produksi kerajinan tangan dan jual-beli buah lokal.
Perdebatan dibahas dalam Kayapo, sebuah bahasa yang dapat dipahami banyak kelompok etnis. Mereka memiliki akar bahasa yang sama.
Kelompok etnis ini juga menguasai bahasa Portugis, bahasa kedua kedua mereka.
Pidato yang paling berkesan di kalangan peserta forum disampaikan Bepto Xikrin, pemimpin Trincheira Bacaja, di negara bagian Para.

Hutan Amazon terbakar.
Xikrin berkata, sekitar 400 penambang dan penebang telah beraktivitas secara ilegal di wilayah mereka sejak awal 2019.
Kepala kelompok Bacaja itu menuturkan, masyarakatnya takut dan tak tahu harus berbuat apa.
Menanggapi pidato itu, dua kepala suku Kayapo berdiri lalu bersumpah mengirim prajurit untuk mengusir penjajah. Janji itu disambut riuh rendah oleh semua peserta forum.