"Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan lebih," kata Sutika. Dari pengamatannya, kata Sutika, kawanan burung pipit tersebut telah bertengger di dua batang pohon asam di kuburan selama lima hari belakangan. Ia tidak tahu dari mana asal burung tersebut.
Sore harinya, burung-burung yang mati berjatuhan di tanah itu sudah dikubur. Sutika menyebut jumlah burung yang berjatuhan itu sekitar seribu ekor.

Foto ribuan burung pipit berjatuhan di sebuah kuburan di Bali menuai sorotan. Terkait hal ini, ahli mengungkap fakta sebenarnya.
"Banyak sekali burung di sana, ribuan. Iya ribuan lebih. Saya pertama kali menjumpai hal seperti ini," terangnya.Video Sutika kemudian viral.
Usai foto dan video ribuan burung pipit berjatuhan di kuburan itu viral, ahli mengungkapkan fakta sebenarnya.
Awalnya, muncul sejumlah dugaan penyebab fenomena burung pipit berjatuhan ini.
Dugaan pertama disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Saat itu BKSDA Bali menduga fenomena itu terjadi karena saat itu cuaca dipengaruhi hujan asam. Namun dia mengaku belum mengetahui pasti penyebab peristiwa itu.
Namun pada Jumat (10/9/2021), BKSDA Bali menyampaikan dugaan baru kematian burung pipit yang viral di Bali. Burung-burung tersebut diduga mati karena keracunan pestisida.
"Dugaan kami adalah perilaku masyarakat yang menggunakan pestisida non-alami di sekitar Desa Pering tersebut. Jadi dugaan saya adalah burung-burung tersebut keracunan dari pestisida tersebut," kata Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Bali Prawona Meruanto, Jumat (10/9/2021).
Baca Juga: Foto Anggota TNI Hajar Warga di Bali Jadi Sorotan, Korban Beri Pengakuan Begini