Follow Us

Cerita Warga Isoman yang Penciumannya Cepat Pulih, Foto Paru-paru Pasien Covid-19 Usai Divaksin Jadi Sorotan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 30 Juli 2021 | 07:05
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Foto paru-paru warga yang terinfeksi Corona usai divaksin menjadi sorotan.
Benar News

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Foto paru-paru warga yang terinfeksi Corona usai divaksin menjadi sorotan.

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.
tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Lain halnya dengan pasien yang belum divaksin, foto rontgen paru-parunya terlihat keruh dengan bercak yang hampir menutupi seluruh paru-parunya, Bunda.

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," ujarnya.

Keempat foto rontgen pasien Covid-19 menampilkan kondisi paru-paru yang berbeda. Kondisi paling parah terdapat pada pasien yang belum mendapatkan vaksin.

"Ya, Anda masih bisa terpapar Covid-19 meski sudah divaksin. Namun gejalanya seringkali lebih ringan. Anda akan lebih terlindungi dan terhindar dari risiko gejala parah," kata Dr. Anne Gabriel-Chan.

Ia juga menegaskan tidak ada vaksin yang 'lebih unggul' dari vaksin lain. Setiap vaksin dapat menjadi proteksi terbaik di tengah pandemi saat ini.

Baca Juga: Jangan Panik Atasi Long Covid, Cara Ini Ampuh Hilangkan Gejala Sisa Akibat Infeksi Corona

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.
tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan

Foto unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin.

Dr. Anne Gabriel-Chan mengimbau agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi terlepas dari merek vaksin yang diterima. Semakin cepat divaksin, maka semakin cepat pula antibodi seseorang terbentuk.

"Ingatlah bahwa ketiga pasien ini melakukan vaksinasi dengan memakai merek vaksin yang berbeda. Namun semuanya sama-sama hanya mengalami gejala ringan," ujarnya.

Meski begitu, vaksinasi kerap memberikan efek tidak nyaman. Simak bagaimana cara mengatasinya di halaman berikutnya.

Setiap tubuh memiliki respon berbeda dalam menerima vaksin. Menurut WHO, dalam kebanyakan kasus, efek samping yang biasanya terjadi terbilang cukup ringan, seperti pegal pada lengan, demam ringan, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest