Dahlan lalu menceritakan lagi bahwa Akidi Tio lahir di Langsa, Aceh Timur. Tio meninggal tahun 2009 saat berusia 89 tahun akibat serangan jantung. Istri Tio yang juga pasien Hardi, meninggal lebih dulu pada 2005. "Saya dan istri akrab dengan keluarga Pak Tio," ujar Hardi kepada Dahlan.
Baca Juga: Foto Meme Kocak Makan di Warteg 20 Menit Viral, Komentar Chef Arnold Bikin Netizen Lupakan PPKM

Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Hardi, kata Dahlan, keluarga Tio dan Eko Indra Heri sudah bersahabat lama, yaitu saat Eko masih jadi perwira di Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumsel. Lalu, Eko juga sempat pindah tugas menjadi Kapolres di Langsa, tempat kelahiran Tio.
Hardi mengingat Tio sebagai sosok yang rendah hati. "Setiap datang ke tempat praktik saya selalu hanya mengenakan baju dan celana putih," kata Hardi kepada Dahlan.
Dahlan mengaku punya banyak teman Tionghoa yang sifatnya seperti Akidi Tio. Sehari-hari hanya pakai sandal, bajunya lusuh dan dari kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana tapi uangnya luar biasa banyaknya.
"Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka," tulis Dahlan mengakhiri tulisannya.

Keluarga Akidi Tio memberi sumbangan uang Rp 2 triliun kepada warga Sumatera Selatan (Sumsel).
(*)