Follow Us

PPKM Level 4 Diperpanjang Sampai 8 Agustus, Indonesia Telan Pil Pahit

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 25 Juli 2021 | 18:42
Ilustrasi PPKM Level 4. Jika diperpanjang, Indonesia telan pil pahit.
KOMPAS.COM/DIAN ADE PERMANA

Ilustrasi PPKM Level 4. Jika diperpanjang, Indonesia telan pil pahit.

"Kita harapkan bahwa angka di bulan Agustus dan September ini akan terus membaik, sehingga akan berlanjut lagi nanti di kuartal IV," katanya.

Untuk tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I-2021 terkontraksi minus 0,74%. Sementara itu untuk kuartal II-2021, Josua memperkirakan akan berada di kisaran 6% hingga 6,5%. Selain itu, Josua memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 2,75% hingga 3,25% di kuartal III-2021, dan 4,5% hingga 5% di kuartal IV.

"Jadi secara keseluruhan, tadi akan berada di rentang 3,0% hingga 3,5%," ujar Josua.

Ekonom UGM Sri Adiningsih mengatakan, kebijakan PPKM baik darurat maupun level 4 sangat berdampak besar sektor usaha ritel. Selain besar, dampak negatifnya juga luas ke sektor lainnya.

"Ke ritel itu multiplier effect-nya besar ya," ujarnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia yang dikutip Minggu (25/7/2021).

Menurut Sri Adiningsih, jika pengetatan mobilitas dilakukan hingga penutupan pusat perbelanjaan seperti mall dan toko ritel lainnya, maka akan menekan banyak sektor. Mulai dari karyawan, supplier, logistik hingga perusahaan sendiri. Tak hanya itu, dampak buruknya juga terlihat di perekonomian yang ada di sekitar usaha ritel tersebut.

Baca Juga: Pamer Foto Jadul Sebelum Jadi Transjender, Selebgram yang Ngamuk di Bandara Tuding Mbah Mijan Dukun Palsu

PPKM darurat diperpanjang? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan ini. Foto bendera putih pengusaha disorot.
Tribun Jabar

PPKM darurat diperpanjang? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan ini. Foto bendera putih pengusaha disorot.

"Karena misalnya ritel katakanlah ada supermarket, ada toko sekitarnya aja ada ekonomi bergerak kalau (mall-nya) berkembang. Kalau dia tutup sekitarnya turun," jelasnya.

"Juga kalau bicara di satu mall dan supermarket, itu kan karyawannya tentunya saja kena dampaknya, kemudian dalam bisnisnya, tapi juga ada supplier, ada juga logistik dan ke perusahaan. Dampaknya besar sekali ke masyarakat yang tergantung di dalamnya dan termasuk yang ada di sekitarnya," imbuhnya.

Itu sebabnya, Sri Adiningsih berharap meski pengetatan dilakukan, tapi pusat perbelanjaan tetep dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, mengatasi pandemi adalah prioritas dan disamping itu ekonomi juga perlu diselamatkan.

"Dalam situasi saat ini masalah pandemi ini perhatian kita dan oleh karena itu kita jaga agar pandemi dapat diatasi dengan baik. Meski demikian beberapa aktivitas ekonomi bisa mulai dibuka dengan terapkan protokol kesehatan," kata Sri Adiningsih.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest