Pamer Foto Jadul Sebelum Jadi Transjender, Selebgram yang Ngamuk di Bandara Tuding Mbah Mijan Dukun Palsu

Fotokita.net - Peristiwa selebgram ngamuk di Bandara Soekarno-Hatta menjadi sorotan. Sebelum kejadian ini, selebgram tersebut pernah memamerkan foto jadul sebelum jadi transjender hingga menuding Mbah Mijan dukun palsu.

Nama Gebby Vesta diperbincangkan usai video dia ngamuk di Bandara karena diminta menunjukkan surat keterangan dari RT/RW setempat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, selebgram yang juga berprofesi sebagai disc jockey (DJ) ini mengeluhkan karena diminta menunjukkan suket dari RT/RW, sementara dia sudah membawa sertifikat vaksin dan hasil swab PCR.

Gebby Vesta mengatakan dirinya percuma melakukan vaksin karena tidak dapat naik pesawat. Dia juga menyebut tidak ada gunanya PCR.

"Jadi sekarang kalau kalian nggak mau vaksin nggak apa-apa, nggak usah vaksin percuma. Terbang juga nggak guna ini vaksinnya. Ini nggak guna, ini nggak guna sama sekali. Udah PCR mahal-mahal juga nggak guna," cerocos Gebby Vesta dengan nada ketus dan tinggi.

Baca Juga: Mencak-mencak di Bandara Sampai Viral, Ini Foto Lawas Selebgram Gebby Vesta Sebelum Jadi Transjender

Gebby Vesta juga menyinggung penumpang yang baru datang dari luar negeri. Menurutnya, penumpang yang dari luar negeri lolos tanpa pemeriksaan.

"Ini katanya (peraturan) baru. Orang dari luar negeri lolos semuanya, lolos semuanya, ini biar followers saya yang banyak biar nonton semuanya. Saya posting sekarang di YouTube semua saya posting. orang dari luar negeri lolos semuanya nggak ada pengantar, ngak ada surat kerja nggak perlu, bisa lolos semuanya. Kita orang Indonesia dipersulit," ungkap Gebby Vesta.

Tak cukup di situ, Gebby Vesta kemudian meluapkan kembali emosinya dan mempertanyakan gunanya vaksin.

"Gunanya vaksin buat apa? Gunanya vaksin buat apa? Gunanya vaksin buat apa?" kata Gebby Vesta .

Sebagai informasi, selama masa PPKM darurat, hanya pekerja di sektor esensial dan kritilkal serta orang yang dalam keadaan mendesak, boleh melakukan perjalanan ke luar Jawa. Pembatasan moilitas ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.