Follow Us

youtube_channeltwitter

Punya Harta Duniawi Rp 1,5 Miliar, Orang Rimba Terpaksa Kubur Uangnya Dalam Tanah Gegara Hal Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 26 Juni 2021 | 13:00
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat bertemu Presiden Jokowi. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.
Setkab RI

Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat bertemu Presiden Jokowi. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.

Semua itu semakin sulit dilakukan di hutan. Selain orang rimba kesulitan beradaptasi dengan perubahan, mereka menerima tekanan diskriminasi dalam aspek ekonomi.

Baca Juga: Fotonya Bikin Gemas, Ini Fakta Kucing Birman yang Asal Usulnya Masih Misteri

Anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba berjalan di hutan. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.
Instagram

Anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba berjalan di hutan. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.

Bahkan harus menghadapi serbuan kapitalisme seperti perusahaan yang dimiliki konglomerat dari Astra, Sinarmas, Asian Agri, dan Royal Lestari Utama (RLU).

“Semua hutan dan lahan menjadi hak konsesi perusahaan. Jadi ini namanya diskriminasi dan penyingkiran secara masif dan terstruktur,” ucap Robert.

Dengan masuknya kapitalisme pada kelompok orang rimba, mereka dipaksa bergantung dengan uang. Terutama sejak perusahaan membuka hutan dan masuknya transmigran.

Hutan orang rimba tidak mungkin dikembalikan sedia kala, karena telah berubah menjadi perkebunan sawit dan akasia. Pilihan orang rimba agar tetap mampu bertahan adalah pertanian.

Baca Juga: Warga Satu Indonesia Dijamin Baru Tahu, Tikus di Rumah Lari Terbirit-birit Cuma dengan Cabai, Ini Caranya

“Ini butuh perubahan budaya. Dalam prosesnya sangat membutuhkan dukungan modal dari pemerintah dan pihak perusahaan agar orang rimba mampu beradaptasi jadi petani seperti masyarakat umum,” kata Robert.

Untuk saat ini, masih sulit menghimpun permodalan untuk mengembangkan ekonomi orang rimba melalui koperasi atau lembaga keuangan lainnya.

Sebab, perputaran uang di kelompok orang rimba masih sangat kecil. Untuk membeli kebutuhan sehari-hari saja, mereka sangat kesulitan. Makanya sebagian besar orang rimba tercatat sebagai penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial.

Baca Juga: Pasti Nyesal Baru Tahu Sekarang, Sering Makan Buah Ini, Hidup Kita Jauh Lebih Bahagia

Source : KOMPAS.com

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

Popular

x