Follow Us

Punya Harta Duniawi Rp 1,5 Miliar, Orang Rimba Terpaksa Kubur Uangnya Dalam Tanah Gegara Hal Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 26 Juni 2021 | 13:00
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat bertemu Presiden Jokowi.  Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.
Setkab RI

Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat bertemu Presiden Jokowi. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.

Mereka dianggap pencuri karena mengumpulkan brondol atau buah sawit yang jatuh saat panen. Sedangkan bagi orang rimba mengumpulkan brondol sawit, barang bekas, maupun hasil pertanian lainnya adalah bagian dari aktivitas budaya meramu orang rimba. Namun bagi pihak perusahaan dan masyarakat luar itu dianggap pencurian.

Adanya perbedaan budaya dan kesenjangan pengetahuan antara orang rimba dengan perusahaan dan masyarakat transmigrasi memunculkan konflik horizontal yang menelan korban jiwa.

Menurut catatan KKI Warsi, selama 20 tahun terakhir (1997-2017) terdapat 25 kali konflik antara orang rimba dengan masyarakat desa dan pihak perusahaan yang menewaskan sedikitnya 18 jiwa orang rimba.

Baca Juga: Fotonya Gampang Dicari, Tanaman Ini Ternyata Bisa Usir Jin dari Rumah, Zaidul Akbar Ungkap Faktanya

Anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat belajar baca tulis dan berhitung.  Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.
Instagram

Anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba saat belajar baca tulis dan berhitung. Orang Rimba menguburkan uang Rp 1,5 miliar di dalam tanah hutan gegara alasan ini.

Semua konflik bermula dari hilangnya sumber daya penghidupan orang rimba. Lantaran mereka menjadi pengemis dan pemungut barang bekas. Kondisi ini kerap gesekan yang berunjuk pada konflik.

Selama ekonomi orang rimba tidak membaik dan timpang, maka dampak sosial dengan masyarakat desa akan sulit dikendalikan.

Selanjutnya, Antropolog KKI Warsi, Robert Aritonang menyebutkan, penebangan hutan untuk perkebunan sawit, HTI, dan lahan transmigrasi membuat kehidupan ekonomi orang rimba mengalami perubahan.

Pada awalnya, orang rimba menerapkan sistem barter dan tidak bergantung dengan uang dan sistem ekonomi.

Baca Juga: Cara Hilangkan Jamur Pada Kucing, Cukup Gunakan 2 Bahan Dapur Ini, Foto Kucing Kembali Memesona

Kala itu, orang rimba sangat tertutup dan membatasi diri dari dunia luar hutan. Namun pada 1970, ketika hutan habis dibabat, terjadi interaksi antara orang rimba dan orang luar.

Hal ini turut memengaruhi sumber ekonomi orang rimba yang bergantung pada hasil hutan terutama jernang, balam, rotan, madu, dan damar. Sedangkan untuk konsumsi, orang rimba berburu dan bertanam ubi kayu.

Source : KOMPAS.com

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest