Follow Us

Datangi Lokasi Food Estate, Jokowi Terpaksa Bicara Blak-blakan ke Gubernur NTT yang Dikenal Galak: Mohon Maaf...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 23 Februari 2021 | 13:02
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, saat bertemu dengan Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto Xavier Pareira Carlos, di Ruang Kerja Gubernur NTT, Senin (10/8/2020) pagi.
Dokumen Sam

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, saat bertemu dengan Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto Xavier Pareira Carlos, di Ruang Kerja Gubernur NTT, Senin (10/8/2020) pagi.

Fotokita.net - Datangi lokasi food estate, Jokowi terpaksa bicara blak-blakan ke Gubernur NTT yang dikenal garang: kita harus ngomong apa adanya.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke wilayahnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo bertolak ke Nusa Tenggara Timur ( NTT) Selasa (23/2/2021) pagi.

Kunjungannya dalam rangka meninjau lumbung pangan (food estate) dan meresmikan Bendungan Napun Gete.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Minyak Indonesia Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder Dadakan, Warga Timor Leste Malah Gigit Jari Hingga Terlilit Utang China

Dilansir dari presidenri.go.id, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas menuju Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB.

Setibanya di Bandara Tambolaka, Jokowi langsung menuju lokasi lumbung pangan yang terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Sumba Tengah.

Baca Juga: Bikin Warga Desa Borong Mobil Baru Meski Tak Bisa Nyetir, Ini Pesan Jokowi ke Ahok Soal Proyek Pertamina di Tuban

Di lokasi tersebut Jokowi meninjau area lumbung pangan padi yang menjadi program jangka panjang pemerintah untuk NTT.

Selepas itu, Jokowi diagendakan bertolak ke Kabupaten Sikka. Perjalanan akan ditempuh melalui udara dengan titik keberangkatan Bandara Tambolaka dan mendarat di Bandara Frans Seda.

Di Kabupaten Sikka, Jokowi akan meresmikan sekaligus meninjau Bendungan Napun Gete. Bendungan itu telah dibangun sejak tahun 2016.

Selepas rangkaian acara, Presiden dan rombongan akan langsung kembali menuju Jakarta.

Baca Juga: Pantas Bisa Bikin Warga Tuban Kaya Mendadak, Ternyata Pertamina Punya Usaha Patungan dengan Perusahan Minyak dari Negara Ini

Presiden Joko Widodo meninjau lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Selasa (23/2/2021).

Dalam kunjungannya, Jokowi mengungkap dipilihnya Sumba Tengah sebagai lokasi pembangunan lumbung pangan adalah karena angka kemiskinan di daerah tersebut.

"Kenapa dikerjakan di NTT khususnya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gub (Gubernur), data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini dan panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi," kata Jokowi di lokasi.

Baca Juga: Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp 6.000 Triliun, Ayahanda Gubernur DIY Tulis Ramalan Indonesia Jadi Negara Maju Jika 5 Pusaka Ini Bisa Terkumpul

Dengan dibangunnya lumbung pangan, Jokowi ingin pengelolaan pangan di Sumba Tengah lebih optimal.

Ia menargetkan, padi dapat dipanen 2 kali dalam setahun dan jagung atau kedelai dapat dipanen setahun sekali.

Menurut Jokowi, pemerintah telah menyiapkan 5.000 hektare lahan untuk kepentingan lumbung pangan ini.

Sebanyak 3.000 hektare lahan akan ditanam padi dan 2.000 hektare ditanami jagung.

Baca Juga: China Main Tunjuk Hidung Negara Ini Jadi Sumber Covid-19, Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan Picu Amarah, Ada Apa?

Ke depan, lahan akan diperluas hingga 10.000 hektare yang dimanfaatkan untuk padi sebesar 5.600 hektare dan untuk jagung 4.400 hektare.

Meski lahan sudah disiapkan, Jokowi mengungkap, masih terdapat persoalan ketercukupan air. Untuk mengatasi hal ini dilakukan pembangunan sumur bor hingga embung.

"Tadi kita lihat sudah dibangun di 2015-2018 sumur bor yang masuk ke sawah, juga ada embung di sini. Beberapa embung besar juga sudah dibangun, tapi masih jauh dari cukup, masih kurang," ujar Jokowi.

Baca Juga: Punya Ide Jadikan Jokowi Sebagai Cawapresnya, Ini Sepak Terjang Dubes RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang yang Meninggal Dunia di Jakarta

"Tadi Pak Bupati masih minta tambahan lagi, Pak Gubernur juga minta dibuatkan satu bendungan untuk di Kabupaten Sumba Tengah dan sekitarnya," katanya.

Jokowi menyebut dirinya telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengkaji kemungkinan dibangunnya waduk atau bendungan di wilayah tersebut.

Ia berharap, lumbung pangan di Sumba Tengah dapat turut membangun ketahanan pangan nasiojal dan menjadi percontohan daerah lain.

"Saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, food estate yang ada di Sumatera Utara, dan juga food estate yang ada di NTT ini akan bisa kita membangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita dan nanti akan kita fotokopi untuk juga di provinsi-provinsi yang lain yang memiliki kesiapan," kata Jokowi.

Baca Juga: Kini MUI Tetapkan Hukumnya Haram, Ternyata Segini Gaji yang Diterima Abu Janda Sebagai Buzzer Jokowi, Pakai Uang Rakyat?

Dalam sebuah kesempatan sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, berterus terang soal tabiatnya di hadapan ratusan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Setda NTT.

Viktor menyampaikan itu di halaman kantor gubernur NTT, Senin (7/1/2019) pagi.

"Gubernur kalian ini kelihatan galak tapi hatinya baik," ucap Viktor, yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan ratusan ASN. Penyampaian Viktor itu menyusul pernyataan dan sejumlah kebijakannya yang tidak lazim dirasakan oleh ASN.

Baca Juga: Selama Ini Dituding Manjakan Investasi China, Diam-diam Jokowi Malah Kerja Sama dengan Perusahaan Minyak Negara Ini Hingga Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder

Satu di antaranya yakni pemberian hukuman bagi 143 ASN yang tidak disiplin. Ratusan ASN itu memakai rompi orange yang bertuliskan 'Saya Tidak Disiplin', saat mengikuti apel perdana di tahun 2019.

Viktor mengaku, dirinya punya mimpi besar untuk menyejahterakan rakyat NTT dan mengeluarkan stigma buruk NTT sebagai provinsi termiskin ketiga di Indonesia.

Karena itu, langkah pertama yang dilakukan yakni mengubah pola pikir masyarakat dan juga menegakan disiplin bagi ASN sebagai pelayan masyarakat.

Baca Juga: Sosok Sang Suami Tak Tersorot Kamera, Ternyata Mantan Kapolsek Astana Anyar Punya Utang Rp 340 Juta Saat Ditangkap Rekannya Sendiri Karena Pesta Narkoba

"Sekarang ini saya lihat para ASN ini, kena panas dan hujan sedikit saja sudah setengah mati. Saya ingin nanti kita berkumpul dan kita berhujan-hujan selama 10 hari bertahan terus di dalam hujan dan panas. Saya mau lihat ada yang tahan panas dan hujan atau tidak," ucap Viktor.

"Ini provinsi memang kondisinya panas dan hujan sehingga mau urus provinsi yang miskin tidak bisa duduk enak-enak di dalam kantor," sambung dia.

Baca Juga: Diminta Kandangkan Usai Insiden Mesin Terbakar di Udara, Garuda Indonesia Ngotot Terbangkan Boeing 777, Ini Alasannya

Viktor mengatakan, sebagai gubernur, dia akan selalu berada di desa-desa untuk mengontrol pembangunan di NTT ini terus berjalan, sehingga ia berharap semua pihak bisa bergerak bersama.

Viktor pun menyebut, jika ada ASN yang kerja keras di lapangan dan menderita sakit, maka dia siap membiayai dengan pelayanan VIP.

Baca Juga: Santai Tanggapi Komentar Menohok Mama Amy yang Bikin Sang Istri Sakit Hati, Baim Wong Langsung Unfollow Sosok Ini Usai Hina Indonesia

"Kalau ASN yang kerja malas, maka kita kasih ke dukun saja," ucap dia kembali disambut tawa para ASN yang hadir.

Viktor meminta semua pihak termasuk ASN, guna menyiapkan diri melayani masyarakat dengan baik, agar mampu mengejar ketertinggalan dan bisa keluar dari kemiskinan.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Bukti-bukti Saksi Jadi Bom Waktu, Denny Darko Lihat Titik Terang Nasib Nissa Sabyan: Sayang Banget

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest