Follow Us

Dikira Cuma Sedikit Ternyata India Laporkan 20 Prajuritnya Tewas dalam Perang Tanpa Senjata di Perbatasan China, Mengapa Pertempuran Tangan Kosong Itu Baru Terjadi Sekarang?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 18 Juni 2020 | 10:43
ILUSTRASI. Korban tentara India yang berkonflik dengan China.
REUTERS/Stringer

ILUSTRASI. Korban tentara India yang berkonflik dengan China.

Belakangan hubungan dua negara yang sama-sama mengembangkan senjata nuklir ini memanas di perbatasan.

Baik India maupun China memperkuat pertahanannya di perbatasan, hingga bentrok meletus.

Baca Juga: Biarpun Fisiknya Jauh Lebih Mungil, Siapa Sangka Pesawat Tempur Hawk TNI AU Pernah Bikin F-18 Hornet Australia Ngacir Gara-gara Kepergok 'Slonong Boy' ke Wilayah Indonesia, Hampir Saja Dilumpuhkan!

Melansir Daily Mail (16/6/2020), Sebanyak 20 tentara India, termasuk seorang kolonel, dilaporkan telah terbunuh.

Sementara China telah melaporkan 43 korban meski tidak dijelaskan berapa masing-masing jumlah korban tewas dan terluka.

Berjatuhannya puluhan korban dari kedua negara terjadi setelah pertempuran tangan ke tangan yang brutal terjadi antara India dan China di perbatasan Himalaya.

Baca Juga: Dibeli dari Inggris Senilai Hampir Setengah Triliun Rupiah, Ternyata Pesawat Hawk 209 Tak Boleh Bawa Bom atau Roket, Begini Penjelasannya

Tentara India menyatakan bahwa 'pertempuran sengit' meletus di Lembah Galwan di negara bagian Ladakh utara pada Senin malam dengan korban di kedua belah pihak.

Laporan yang diberikan pada Selasa siang itu mengungkapkan jumlah kematian sebenarnya adalah 20 tentara setelah sebelumnya dilaporkan hanya ada tiga kematian.

Ilustrasi tentara India
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/INSTAGRAM @WELOVEINDIANARMY/INSTAGRAM @GUARDINGINDIA/KOLASE

Ilustrasi tentara India

Pernyataan militer India sebelumnya mengatakan: 'Selama proses de-eskalasi di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi semalam dengan korban. Hilangnya nyawa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara.

"Pejabat militer senior dari kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi."

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest