Di antara kawasan milik kepolisian yang ada di Indonesia, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) merupakan kompleks yang paling terbuka untuk publik.
Gedung kepolisian yang berada di Jalan Tirtayasa Nomor 6 itu memiliki sejumlah fasilitas, seperti Auditorium Mutiara, Stadion Olahraga PTIK, Rektorium Prof Djokosoetono, kantor Komisi Kepolisian Nasional, Masjid Darul Ilmi, gedung perkuliahan, rumah dinas pejabat utama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, dan asrama polisi.
Ketika memasuki kompleks itu melalui pintu masuk utama, patung Prof Djokosoetono setinggi 3 meter akan menyambut.
Dengan menggunakan setelan toga dan menggenggam buku di tangan kanan, patung itu merupakan bentuk penghargaan Polri terhadap dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1950-1062) itu sebagai salah seorang penggagas lembaga PTIK pada 1954.
Di awal pembentukannya, PTIK berlokasi di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Kemudian, kampus PTIK berpindah ke kawasan Pasar Jumat, Jakarta Selatan, pada 1963. Terakhir, PTIK dipindahkan ke lokasi saat ini sejak 1971.
Di sisi utara patung itu terdapat Gedung Rektorium Prof Djokosoetono, lalu di sisi selatannya terdapat Auditorium Mutiara, dan di sisi timur patung terdapat Stadion Olahraga PTIK.
Berbeda dengan gedung kepolisian yang tertutup, dua fasilitas utama di PTIK, yaitu Auditorium Mutiara dan Stadion Olahraga PTIK, bisa disewa oleh publik.
Selain untuk acara besar kepolisian, misalnya rapat pimpinan Polri hingga seminar bertema kepolisian, Auditorium Mutiara bisa disewa untuk acara pernikahan.