Follow Us

Jelang Pelantikan Presiden, Begini Potret Perjalanan 7 Pemimpin Negara Kita yang Unik. Dari Orator Ulung, Ahli Strategi, Raja Humor, Hingga Penyuka Musik Metal!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 20 Oktober 2019 | 08:14
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kanan) menyapa pendukung sebelum memberikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Mingg
ANTARA FOTO

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kanan) menyapa pendukung sebelum memberikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Mingg

Fotokita.net - Sekretariat Jenderal MPR telah mempersiapkan serangkaian acara pelantikan presiden dan wakil presiden yang digelar lima tahunan ini. Acara pelantikan dijadwalkan dimulai pukul 14.30 WIB dan diperkirakan selesai pada 15.48 WIB.

Dalam sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) yang digelar Minggu (20/10/2019), Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024.

Presiden terpilih Joko Widodo menyebutkan, pengumuman Kabinet Kerja Jilid 2 kemungkinan akan diumumkan pada malam hari setelah dirinya dilantik sebagai Presiden 2019-2024 atau sehari setelahnya.

Baca Juga: Beberapa Hari Lagi Lengser dari Kabinet Kerja, Begini Penilaian Publik Terhadap Kinerja Para Pembantu Presiden Jokowi. Siapa yang Terbaik?

Terlepas dari itu, tujuh puluh empat tahun Indonesia merdeka, tujuh presiden mewarnai perjalanan negeri ini. Mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Penampilan dan gaya komunikasi mereka membawa warna tersendiri dalam membangun Indonesia.

Soekarno menjadi sasaran pembunuhan saat sholat Idul Adha
Bangkapos.com

Soekarno menjadi sasaran pembunuhan saat sholat Idul Adha

Awal republikOrator ulung, mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan sosok Soekarno, Presiden pertama RI dan proklamator kemerdekaan bersama Mohammad Hatta. Di atas panggung, Soekarno yang kelahiran Surabaya, 21 Juni 1901, mampu membius dan membakar semangat rakyat yang mendengarkan pidatonya.

Pidato berapi-api dengan tangan mengepal ke atas menjadi ciri khasnya. ”Amerika kita setrika! Inggris kita linggis,” kata Soekarno yang melihat peran kedua negara yang merusak kedamaian Asia dan Indonesia.

Baca Juga: Jadi Cukong Pembangunan Masa Soekarno, Pengusaha Kaya Raya Asal Aceh Ini Berakhir Tragis Saat Soeharto Berkuasa. Inilah Cerita Penyebab Kejatuhannya...

Soekarno dan tongkat komando miliknya
ist/Tribun Jabar

Soekarno dan tongkat komando miliknya

Surat kabar Die Welt, yang terbit di Hamburg, memuji Jenderal Soeharto sebagai politikus dan ahli strategi ulung, sementara koran Handelsblatt menyebutnya sebagai ”Der lachelnde General” (dalam bahasa Inggris, The Smiling General) yang artinya jenderal yang selalu tersenyum (Kompas, Senin, 27/3/1967).

Sebutan ini dinilai cocok dengan pembawaan Soeharto selama menjadi Presiden kedua RI. Tidak mudah bagi orang untuk mengerti dan memahami setiap senyumannya yang kelihatan khas.

Baca Juga: Dengan Wajah Seram, Jenderal TNI yang Pernah Jadi Kesayangan Soeharto Ini Banting Baret Merah Kopassus di Depan Komandannya. Apa Penyebabnya Dia Begitu Murka?

Bahkan, Hayono Isman, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Kabinet Pembangunan VI (1993-1998), salah mengartikan. Ia menyangka Pak Harto setuju diadakan seminar nasional soal Nawaksara, padahal sebaliknya.

Presiden Soeharto
Soeharto.com via Tribun Jambi

Presiden Soeharto

Era ReformasiKetika Soeharto lengser, 21 Mei 1998, BJ Habibie yang saat itu menjadi wakil presiden, segera dilantik sebagai Presiden ketiga RI pada hari yang sama. Latar belakangnya sebagai teknokrat dan ilmuwan menjadikan dirinya terlihat berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya.

Bola matanya yang bulat berbinar-binar dan gerak tubuhnya yang selalu aktif membuat suasana lebih ceria.

Presiden BJ Habibie sering bercerita kepada wartawan tentang kegiatannya berenang sebelum berangkat ke Istana Kepresidenan. Ia juga sering melantunkan lagu ”Widuri” (ciptaan Adriyadi) dalam berbagai kesempatan, termasuk acara di Istana Negara. (Kompas, Selasa, 6/4/2010).

Baca Juga: Cerita Muram Pelindung BJ Habibie Sewaktu Sekolah Di Jerman yang Harus Angkat Kaki dari Ibu Pertiwi Lantaran Peristiwa G30S/PKI. Ia Tak Mau Kembali Karena Alasan Ini

Habibie juga menggemari karya Ismail Marzuki dan sering menyanyikan lagu karyanya, ”Sepasang Mata Bola”.

Mantan Presiden RI, BJ Habibie dan Soeharto sama-sama penyuka motor besar.
chirpstory

Mantan Presiden RI, BJ Habibie dan Soeharto sama-sama penyuka motor besar.

Bagi Mohamad Sobary, Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur layak disebut raja humor. (Kompas, 24 September 2000). Diceritakannya, saat menonton ketoprak humor di Taman Ismail Marzuki tahun 2000, Gus Dur yang menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 1999-23 Juli 2001 mengatakan, Pak Harto adalah presiden new order, Pak Habibie merupakan presiden in order, sedangkan dirinya sendiri ialah presiden no order.

Megawati Soekarnoputri menjadi perempuan presiden pertama Indonesia sejak 23 Juli 2001. Ditempa dari perjuangannya selama aktif di partai politik, membuat Presiden kelima RI itu berani datang ke daerah konflik seperti di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Papua untuk menyapa warga.

Baca Juga: Setia Kawal Kepala Negara, Begini Lika-liku Paspampres Sejak Era Soekarno. Salah Satunya, Suasana Tegang Bareng Presiden Soeharto di Bosnia!

Jokowi mencium tangan Gus Dur.
Facebook/Blontank Poer

Jokowi mencium tangan Gus Dur.

Ribuan warga Aceh menyambut hangat Presiden Megawati ketika tampil di Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, 8 September 2001. Ia menegaskan, masalah Aceh tak bisa diatasi dengan kekerasan.

Presiden Megawati di depan ribuan warga Aceh di Masjid Raya Baiturrahman tampil berbicara bagai sosok Bung Karno, ayahnya. Berpidato tanpa teks dengan gaya retorika yang tinggi, ia memukau hadirin.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Kerusuhan Wamena Sebagai Konflik Etnis, Tapi Ribuan Warga Pendatang Korban Kekacauan Itu Alami Trauma Berat. Bagaimana Kondisi Mereka?

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Menko Polhukam di era pemerintahan Megawati, menjadi Presiden keenam RI pada 20 Oktober 2004, terlihat kesibukan besar untuk mempersiapkan kompleks Istana Kepresidenan sebagai tempat tinggalnya.

Ia akan menjadi presiden ketiga yang berdomisili di Kompleks Istana Kepresidenan setelah Soekarno dan Gus Dur.

Pasangan Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi tonggak penting pasca-Reformasi karena untuk pertama kalinya rakyat Indonesia memilih secara langsung presiden dan wapres, selain calon anggota legislatif.

Semasa pemerintahannya, SBY dikenal dengan cara pidato yang tersusun rapi. Gerak tubuhnya selaras dengan kata-kata yang disampaikannya.

Baca Juga: Pamer Kemesraan dengan Prabowo di Depan Kamera Awak Media, Mengapa Jokowi Tak Bisa Lakukan Hal Serupa dengan SBY? Padahal, Sama-sama Bahas Soal Ini...

Gus Dur Bersilaturahmi dengan Presiden – Mantan Presiden yang juga Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (kiri) bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/10/2008) pagi.
Kompas/Alif Ichwan

Gus Dur Bersilaturahmi dengan Presiden – Mantan Presiden yang juga Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (kiri) bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/10/2008) pagi.

SBY mengaku memiliki hobi main musik, menulis puisi, hingga menciptakan lagu. ”Ada presiden yang hobinya menulis puisi, seperti Presiden India. Ada yang suka memancing dan lain sebagainya,” katanya (Kompas, 30 Oktober 2007).

Pada Minggu, 28 Oktober 2007, digelar acara peluncuran album 10 lagu karya Presiden SBY, di Jakarta International Expo, Bandar Kemayoran, Jakarta. Panggung besar dengan tata panggung dan lampu megah disiapkan. Acara ini bak konser musik.

Adapun Presiden ketujuh RI Joko Widodo dikenal memiliki ciri melakukan blusukan dan berdialog langsung dengan masyarakat. Hal ini sudah dijalaninya sejak lama, yakni ketika menjadi Wali Kota Solo.

Di era serba digital, segala informasi dapat tersebar dalam hitungan detik. Demam swafoto pun dimanfaatkan oleh Jokowi sebagai cara untuk menyampaikan pesan dan kedekatannya dengan masyarakat. Hampir dalam setiap kegiatannya, Jokowi melayani swafoto bersama warga. Hal ini merupakan sesuatu yang harus diantisipasi oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden.

Selain itu, saat melakukan pengawalan di jalan raya, petugas keamanan juga diminta Jokowi untuk tidak membunyikan sirene. Penutupan ruas jalan juga diminta untuk tidak dilakukan.

Baca Juga: Soal Komposisi Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi Diingatkan Agar Tak Melakukan Kesalahan Memalukan Seperti 5 Tahun Lalu

Fotografer kawakan Darwis Triadi bercerita soal pengalamannya memotret Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.
Dito Jati

Fotografer kawakan Darwis Triadi bercerita soal pengalamannya memotret Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.

Seperti SBY, Jokowi memiliki hobi di bidang musik, khususnya musik beraliran rock. Maka, tidak mengherankan jika selebrasi pengangkatannya sebagai presiden RI ditandai dengan konser musik. Ajang ini, Syukuran Rakyat Konser Salam Tiga Jari, berlangsung di Lapangan Monas, 20 Oktober 2014 (Kompas, 26 Oktober 2014).

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga membeli paket album band Mettalica, Deluxe Box Set Mettalica: Master of Puppets, yang telah diterima sebelumnya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Jakarta, 20 Februari 2018, menyatakan paket pemberian itu dibeli oleh Jokowi seharga Rp 11 juta. Dengan cara ini, barang gratifikasi yang awalnya milik negara boleh dimiliki kembali oleh Presiden Jokowi. (Johnny TG/Kompas.id)

Source : Kompas.id

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest