Ribuan warga Aceh menyambut hangat Presiden Megawati ketika tampil di Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, 8 September 2001. Ia menegaskan, masalah Aceh tak bisa diatasi dengan kekerasan.
Presiden Megawati di depan ribuan warga Aceh di Masjid Raya Baiturrahman tampil berbicara bagai sosok Bung Karno, ayahnya. Berpidato tanpa teks dengan gaya retorika yang tinggi, ia memukau hadirin.
Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Menko Polhukam di era pemerintahan Megawati, menjadi Presiden keenam RI pada 20 Oktober 2004, terlihat kesibukan besar untuk mempersiapkan kompleks Istana Kepresidenan sebagai tempat tinggalnya.
Ia akan menjadi presiden ketiga yang berdomisili di Kompleks Istana Kepresidenan setelah Soekarno dan Gus Dur.
Pasangan Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi tonggak penting pasca-Reformasi karena untuk pertama kalinya rakyat Indonesia memilih secara langsung presiden dan wapres, selain calon anggota legislatif.
Semasa pemerintahannya, SBY dikenal dengan cara pidato yang tersusun rapi. Gerak tubuhnya selaras dengan kata-kata yang disampaikannya.
SBY mengaku memiliki hobi main musik, menulis puisi, hingga menciptakan lagu. ”Ada presiden yang hobinya menulis puisi, seperti Presiden India. Ada yang suka memancing dan lain sebagainya,” katanya (Kompas, 30 Oktober 2007).