"Di kebanyakan wilayah, pendukung kehidupan mereka sudah lengkap, maka mereka perlu menggantikan individu yang mati dengan individu lain dari spesies yang sama di wilayah itu," katanya.
"Ini yang menjadi masalah utama. Mereka tak bisa begitu saja ke daerah lain karena di sana sudah penuh, dan mereka harus menunggu sampai teritori baru terbuka untuk mereka. Sementara itu mereka tak bisa menggunakan wilayah yang lama yang sudah terbakar".

Lumba-lumba sungai pink Amazon
Ketika api menghanguskan hutan tropis seperti Amazon, banyak pohon terbakar maka akan ada lubang di kanopi hutan.
Artinya, lingkungan di bawah yang biasanya gelap dan lembab akan terpapar sinar matahari dan akan cepat kering. Lalu spesies baru yang biasanya hidup di daerah kering akan hidup di situ.

Hewan air seperti lumba-lumba Amazon ini juga akan terpengaruh akibat habitat mereka yang berubah.
Ini membawa akibat buruk bagi hewan yang mengandalkan lingkungan hutan yang lembab dan basah. Dr. Lees yang punya spesialisasi konservasi burung memberi contoh burung pemakan serangga yang butuh lapisan tanah yang l;embab dan lembut agar bisa diam-diam berburu makanannya.
Permukaan tanah berdaun kering akan sangat menyulitkan mereka.
Selain matinya burung, serangga dan mamalia secara langsung, perubahan habitat juga akan berdampak pada hewan air seperti lumba-lumba Sungai Amazon atau ikan yang hidup di kawasan hutan tropis ini.