Wilayah ini juga menggunakan pemindai mata untuk memantau aktivitas yang mencurigakan.
Bahkan kabarnya, pemerintah Cina memiliki rincian data DNA dari setiap orang yang tinggal di wilayah Xinjiang.
Pengawasan yang ketat pada penduduk di wilayah Xinjiang tentu dilakukan bukan tanpa sebab.
Sejarah mencatat, pada tahun 1949 lalu, wilayah Xinjiang kebanyakan dihuni oleh penduduk suku Uighur, salah satu suku minoritas yang tercatat secara resmi di Cina.
Suku ini merupakan keturunan dari suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah dan kebanyakan memeluk agama Islam.
Selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Cina mendorong masuknya Suku Han ke wilayah tersebut.
Suku Han sendiri adalah suku mayoritas di Cina.
Namun kemudian suku Uighur memprotes dan pemerintah Cina pun akhirnya memperketat pengawasannya untuk wilayah ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel yang Dibawa"