Follow Us

Senang Wisata Foto ke Cina? Hati-hati Pemerintah Cina Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel dengan Teknik Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 08 Juli 2019 | 15:32
Tembok Besar China
foto: tribunnews.com

Tembok Besar China

Fotokita.net - Siapa yang tak suka berfoto-foto di Tembok Besar Cina? Bangunan megah yang menjadi salah satu 7 keajaiban dunia UNESCO ini memang begitu menggoda untuk kita kunjungi.

Dengan beragam keunikannya, Cina telah menggoda kedatangan turis dari mancanegara. Apalagi, sejumlah penerbangan telah melayani ke beragam kota besar di negeri panda ini.

Namun, Cina bukanlah negara yang begitu terbuka dalam menerima kedatangan orang asing ke wilayah mereka.

Baca Juga: Benarkah Reklamasi dan Limbah Sebabkan Turunnya Panen Kerang Hijau?

Pemerintah Cina mengawasi gerak-gerik wisatawan asing yang masuk ke negara itu. Belakangan ini tersiar kabar, pemerintah Cina diketahui telah memata-matai wisatawan asing yang ingin masuk ke wilayah melalui ponsel mereka.

Pemerintah Cina menyusupkan perangkat lunak jahat alias malware ke dalam ponsel milik turis asing ketika mereka berada di wilayah perbatasan.

Malware laporan, tersebut diketahui dapat mengunduh data-data pengguna yang ada di dalam ponsel seperti pesan teks, catatan telepon, hingga kalender.

China Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel yang Dibawa
Breitbart

China Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel yang Dibawa

Tak hanya itu, malware tersebut juga kabarnya dapat memindai sekitar 73.000 file lain yang ada di dalam ponsel milik pengguna.

Menurut hasil investigasi bersama yang dilakukan The New York Times, Guardian, Motherboard, dan lembaga penyiaran Jerman NDR, malware bernama BXAQ atau Fengcai ini disusupkan ke ponsel milik turis yang melintasi perbatasan China ke wilayah Xinjiang.

Ponsel wisatawan asing yang ingin melintas dan masuk ke wilayah tersebut disita oleh para penjaga, dan pada saat itulah malware ini dibenamkan.

Baca Juga: Thoriq Meninggal Dunia Diduga Kelelahan dan Pingsan, Dokter di Cina Ini Juga Alami Hal yang Mirip. Lihat Fotonya

Dikutip dari Cnet, Kamis (4/7/2019), malware ini dapat bergerak dengan cepat dan mencari berbagai macam data pengguna.

Gerbang neraka di Fengdu, China
tripadvisor.com

Gerbang neraka di Fengdu, China

Malware ini bisa melihat data-data secara rinci mulai dari nomor IMEI, alamat WiFi, informasi bluetooth MAC, informasi mobile wallet, nomor telepon, hingga rincian informasi untuk masuk ke dalam akun jejaring sosial.

Berdasarkan laporan, malware tersebut juga diketahui dapat mencari konten-konten yang berbau islami, seperti misalnya Al Quran.

Baca Juga: Pilot Punya Hobi Fotografi, Lihat Pemandangan Misteri Udara yang Bikin Kita Bergidik!

Menurut Maya Wang, peneliti senior China di Human Right Watch, umat muslim Turki di wilayah Xianjiang memang kerap menjadi sasaran pengawasan sepanjang waktu.

Wang pun mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan pemerintah China pada orang asing sudah jelas-jelas melanggar hukum.

Pasangan kakek-nenek melakukan perjalanan ke Tembok Besar China dengan menggunakan sepeda
Mirror/SWNS/PETER AND CHRIS LLOYD

Pasangan kakek-nenek melakukan perjalanan ke Tembok Besar China dengan menggunakan sepeda

"[Malware ini] menunjukkan bahwa orang asing pun menjadi sasaran pengintaian yang sedemikian besar, dan ini melanggar hukum," ungkap Wang.

Di wilayah Xinjiang, pemerintah China memang sangat ketat mengawasi penduduknya.

Di wilayah ini, pemerintah menaruh kamera pengintai di area berpenduduk yang dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah.

Baca Juga: Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Rajin Bikin Cuitan yang Raih Dua Penghargaan Sekaligus

Wilayah ini juga menggunakan pemindai mata untuk memantau aktivitas yang mencurigakan.

Bahkan kabarnya, pemerintah Cina memiliki rincian data DNA dari setiap orang yang tinggal di wilayah Xinjiang.

Pengawasan yang ketat pada penduduk di wilayah Xinjiang tentu dilakukan bukan tanpa sebab.

Sejarah mencatat, pada tahun 1949 lalu, wilayah Xinjiang kebanyakan dihuni oleh penduduk suku Uighur, salah satu suku minoritas yang tercatat secara resmi di Cina.

Baca Juga: Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Dunia, Rajin Unggah Konten di Media Sosial Hingga Bertemu Jokowi dan Raisa. Lihat Foto-fotonya Lagi!

Suku ini merupakan keturunan dari suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah dan kebanyakan memeluk agama Islam.

Selama beberapa dekade terakhir, pemerintah Cina mendorong masuknya Suku Han ke wilayah tersebut.

Suku Han sendiri adalah suku mayoritas di Cina.

Namun kemudian suku Uighur memprotes dan pemerintah Cina pun akhirnya memperketat pengawasannya untuk wilayah ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Mata-matai Turis Asing Lewat Ponsel yang Dibawa"

Baca Juga: Kisah Lukisan Legendaris Settling of Springfield yang Munculkan Konsep Penjelajah Waktu, Simak Sosok dalam Lingkaran Merah

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest