Follow Us

De Tjoloamdoe, Destinasi Wisata Sejarah yang Instragamable. Tertarik?

Mahmud Zulfikar - Sabtu, 06 Juli 2019 | 07:05
Museum De Tjomomadoe
https://www.archdaily.com/904409/de-tjolomadoe-airmas-asri/5bcd44d2f197cccd63000103-de-tjolomadoe-ai

Museum De Tjomomadoe

Fotokita.net - Siapa yang menyangka bangunan bekas pabrik gula yang berhentik produksi sejak 20 tahun lalu ini bisa jadi tempat wisata yang sangat instagramable.

Bangunan yang dibangun sejak tahun 1861 di Karanganyar, Jawa Tengah oleh Mangkunegaran IV ini sekarang dipugar jadi tempat wisata.

Baca Juga: Lihat Asyiknya Presiden Jokowi Jalan-jalan ke Kepulauan Bunaken

www.archdaily.com

Museum De Tjolomadoe ini dulunya bernama Pabrik Gula Colomadu. Semenjak tahun 1998 pabrik ini berhenti beroperasi dan terbengkalai.

Baca Juga: Main-main Fotografi di Wisata Edukatif nan Inovatif Boyolali

Terletak di Jalan Adi Sucipto, sekitar 10 menit dari Bandara Adi Soemarmo, Anda akan menemukan Pabrik Gula Colomadu yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Tahun 2017 PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti membentuk Joint Venture dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi dengan mengikuti kaidah cagar budaya.

Baca Juga: Ke Tanjung Lesung, Jangan Lupa Berwisata Batik di Kampung Cikadu

"Sekitar 20 tahun pabrik gula ini berhenti beroperasi dan kondisinya lantas terbengkalai," kata Edison Suardi selaku GM Konstruksi PT Sinergi Colomadu, Kamis (22/3/2018).

De Tjolomadoe sebelum di pugar
www.archdaily.com

De Tjolomadoe sebelum di pugar

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest