Follow Us

Kasus Anggota TNI Tembak Istri Sebentar Selesai, Penasihat Kapolri Sentil Oknum Sengaja Bohong Soal Baku Tembak Brigadir J, Foto Terkini Bharada E Disorot

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 27 Juli 2022 | 10:35
Penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo menyentil oknum yang sengaja bohong soal baku tembak brigadir J. Foto terkini Bharada E disorot.
Antara Foto/M Risyal Hidayat

Penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo menyentil oknum yang sengaja bohong soal baku tembak brigadir J. Foto terkini Bharada E disorot.

Dari gelar perkara sudah diputuskan kasus yang di Polda Metro akan ditarik ke Mabes Polri untuk memudahkan penanganannya,” terang Benny Mamoto yang memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai penyidik Polri.

Sementara itu, penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo menilai kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E sebenarnya kasus biasa yang bisa selesai diusut dalam dua hari. Namun, kata Hermawan, kasus Brigadir J berlarut-larut hingga lebih dari dua pekan karena salah penanganan sejak awal.

“Ini kan kasus kriminal biasa, dua hari selesai. Menjadi lambat karena penanganannya salah sejak awal. Ya kita cari siapa yang salah,” ujar Hermawan Sulistyo yang juga menjabat sebagai peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam diskusi yang disiarkan melalui kanal Youtube KompasTV pada Jumat (22/7/2022) malam.

Baca Juga: Dikawal Ketat, Bharada E Akhirnya Muncul ke Publik Usai Dapat Ultimatum dari Sosok Ini, Foto Terkininya Jadi Sorotan

Penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo menyentil oknum yang sengaja bohong soal baku tembak brigadir J. Foto terkini Bharada E disorot.
Wartakota

Penasihat Kapolri Hermawan Sulistyo menyentil oknum yang sengaja bohong soal baku tembak brigadir J. Foto terkini Bharada E disorot.

Saat berjumpa dengan wartawan, Senin (25/7/2022), Prof Kikiek, sapaan akrab penasihat Kapolri ini, membandingkan kasus anggota TNI tembak istri sendiri yang sebentar bisa selesai dengan insiden baku tembak Brigadir J. Prof Kikiek sengaja menyentil oknum yang sengaja bohong soal kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Awalnya, Prof Kikiek percaya akan kinerja tim khusus kasus kematian Brigadir J bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dasar kepercayaannya, adalah pernyataan para perwira tinggi bintang tiga Polri yang terlibat dalam tim tersebut.

"Sekarang publik percaya sajalah, karena yang saya dengar para bintang tiga yang jadi anggota tim itu ngomong, 'Kami tidak mau akhir ujung karier kami ini terganggu (karena kinerja di kasus tewasnya Brigadir J)'. Jadi mereka pasti bekerja benar, dan ini pernyataan bagus bahwa mereka sebentar lagi mau pensiun, terus mereka mau belain apa, ya sudah nggak ada beban," papat Prof Kikiek panjang lebar.

"Kalau (misalnya) dia nipu-nipu publik, dia mau dapat apa? Duit? Jumlahnya berapa? Ada prinsip 'kita itu bisa nipu satu orang selama-lamanya, kita bisa nipu semua orang pada satu waktu, tapi kita nggak bisa nipu semua orang selama-lamanya'," sambung pria yang juga merupakan salah satu penasihat Kapolri ini.

Prof Kikiek menyayangkan bila kinerja Polri yang dinilai baik pada sejumlah hasil survei tercoreng karena kasus ini. "Hasil berbagai survei kan Polri ini sudah bagus image-nya, kinerjanya bagus, eh tiba-tiba ada satu kayak begini, kan rusak semuanya," ucap Prof Kikek.

Dia pun menilai kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J termasuk level kejahatan jalanan. Dia membandingkan kasus ini dengan kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang terjadi pekan lalu, Senin (18/7/2022).

"Ini kasus biasa saja sebetulnya. Yang jadi luar biasa itu ya penjelasan di awalnya. Itu TNI nembak istrinya saja sebentar selesai, kok. Dari awal, jika kasus ini ditangani sesuai prosedur-prosedur penanganan street crime, sudah kelarlah. Ini kan nggak ada yang diuntungkan, jadi cepat diselesaikan," jelas Prof Kikiek.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest