Follow Us

Daftar Luka Aniaya Brigadir Yosua Makin Panjang, Presiden Jokowi Sampai Ulangi Permintaan Begini ke Polri, Foto Kondisi Makam Ajudan Ferdy Sambo Disorot

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 22 Juli 2022 | 12:32
Presiden Jokowi sampai harus ulangi permintaan begini ke Polri setelah daftar luka aniaya Brigadir Yosua makin panjang.
Facebook

Presiden Jokowi sampai harus ulangi permintaan begini ke Polri setelah daftar luka aniaya Brigadir Yosua makin panjang.

Kemudian ada lagi ditemukan luka di belakang telinga kurang lebih satu jengkal, luka sajam ya dan kupingnya ini bengkak di dalam ini. Kemudian ada lagi ditemukan luka di kaki, ini seperti bekas luka sajam yang sudah dijahit atau gimana ini," tambah Kamaruddin sembari menunjukkan deretan bukti foto luka itu.

Kuasa hukum juga mengungkap kuku Brigadir Yosua telah dicabut. Dia menduga kuku itu dicabut saat Brigadir J masih hidup. "Kemudian kukunya dicabut. Nah kita perkirakan dia masih hidup waktu kuku dicabut, jadi ada penyiksaan," kata Kamaruddin

Kamaruddin pun mengungkap temuan luka lainnya di tubuh Brigadir Yosua. Salah satunya luka bekas lilitan di leher. "Kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher, artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," kata Kamaruddin dalam keterangan terkini pada Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: Ayahnya Bikin Petinggi Polri Dicopot, Putri Kamaruddin Simanjuntak Punya Prestasi Mentereng, Sang Pengacara Pamer Foto Wajahnya

Presiden Jokowi sampai harus ulangi permintaan begini ke Polri setelah daftar luka aniaya Brigadir Yosua makin panjang.
Facebook

Presiden Jokowi sampai harus ulangi permintaan begini ke Polri setelah daftar luka aniaya Brigadir Yosua makin panjang.

Kamaruddin menyebut luka tersebut berbentuk seperti goresan. Luka itu terdapat pada leher kanan hingga kiri Brigadir Yosua, dan seperti luka lilitan tali. "Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang, dan meninggalkan luka memar," katanya.

Dari temuan luka itu, Kamaruddin mengatakan pihaknya semakin yakin bahwa Brigadir Yosua dibunuh secara terencana. Dia juga menduga pembunuh dilakukan lebih dari satu orang.

"Oleh karena itulah kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu, dan tidak mungkin satu orang karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya," ujarnya.

"Sekiranya ini perkelahian satu lawan satu, atau tembak-menembak satu lawan satu, maka tidak mungkin ada jerat tali di leher. Itulah perkembangan baru kami dapatkan lagi," tambahnya.

Sementara itu, Polri saat jumpa pers menyampaikan akan menindaklanjuti autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua. Tak hanya itu, mereka akan menggandeng kedokteran forensik eksternal dari tiga Matra TNI.

"Tadi sudah laksanakan gelar awal bersama tim penyidik dan saat ini masih berlangsung proses klarifikasi. Dalam pertemuan awal tadi juga, keluarga meminta untuk dilaksanakan ekshumasi atau autopsi ulang. Tadi juga kita sudah menerima suratnya secara resmi," terang Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).

Andi menyebutkan, permintaan autopsi ulang akan ditindaklanjuti dengan cepat. Bareskrim nantinya juga akan melibatkan kedokteran forensik eksternal, juga Komnas HAM serta Kompolnas.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest