Terkait kasus yang membelitnya ini, Bechi pernah angkat bicara pada 29 Januari 2020. Lewat siaran video di Instagram, Bechi mengaku keberatan atas status tersangka yang diberikan polisi.
Dalam video live tersebut, Mas Bechi mengaku belum pernah bertemu dengan penyidik kepolisian yang menetapkannya sebagai tersangka. Dia pun mempertanyakan bagaimana statusnya bisa menjadi tersangka, sedangkan polisi belum mendapat keterangan darinya.
"Kebetulan saya nggak tahu (belum pernah) ketemu aja sama orangnya lo, orang-orang polisi itu lo nggak pernah saya itu (ketemu), kok dibilang tersangka itu dari mana," kata Bechi dalam video yang disebarkan pada Rabu (29/1/2020).
"Apalagi saya dituduh nggak-nggak, sampai nggak pantas itu, kemudian dari surat panggilan itu mereka sebar ke media-media. Padahal mereka nggak pernah ketemu saya kok, kok lucu," imbuhnya.
Pada Rabu, 12 Januari 2022, ribuan massa laki-laki dan perempuan terlihat menjaga ketat lingkungan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah. Ribuan massa yang sebagian berseragam keamanan pondok pesantren ini dikabarkan berjaga-jaga untuk mengantisipasi kedatangan petugas kepolisian.
Mereka sudah siap menghadang polisi yang dikabarkan akan melakukan jemput paksa terhadap Muchammad Subchi Azal Tzani alias MSAT, anak kiai Jombang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan dan perbuatan cabul terhadap santriwatinya sendiri.
Pengerahan massa untuk penjagaan ponpes tersebut sebenarnya telah berlangsung sejak beberapa minggu lalu. Namun sejak 11 Januari 2022 jumlah massa menjadi semakin banyak. Massa tersebut juga dikabarkan berdatangan dari luar Jombang secara bergelombang.
“Kemarin sore datang massa dua truk,” kata seorang sumber yang berhasil dikonfirmasi. Sumber ini menolak memberikan banyak berkomentar karena mengaku takut terjadi sesuatu terhadap dirinya.