Fotokita.net - Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri Fadilah Nur Rizki calon Bintara Polri luluis tes buta warna. Curahan hati Fahri yang dinyatakan gagal mengikuti pendidikan bintara menjadi perbincangan. Tudingan adanya siswa titipan viral di media sosial.
Polda Metro Jaya menyebut Fahri Fadilah Nur Rizky lolos seleksi tahap satu Calon Bintara Polri 2021 karena menghafal tata letak soal dan jawaban dalam buku tes buta warna.Hal itu disampaikan Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi. Menurut Didit, buku untuk tes buta warna yang dipakai dalam seleksi banyak diperjualbelikan di apotek atau toko alat kesehatan.Polda Metro Jaya menjelaskan perihal video viral Fahri Fadilah Nur Rizky yang mengaku lulus tes calon Bintara Polri 2021 tapi tidak berangkat pendidikan. Fahri ternyata gagal karena buta warna parsial.Dalam videonya Fahri mengaku menduduki peringkat ke-35 dari 1.200 calon siswa yang akan berangkat pendidikan. Ketika mendekati waktu keberangkatan, siswa tersebut dikagetkan karena nomor peringkatnya diganti nama orang lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan membenarkan Fahri telah dinyatakan lulus pada gelombang 1 tes calon Bintara Polri. Namun, saat dilakukan supervisi, Fahri ditemukan mengalami masalah kesehatan mata, yakni buta warna parsial."Berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum para peserta mengikuti pendidikan, ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap para peserta yang sudah lulus. Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," kata Zulpan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Zulpan mengatakan Fahrifadillah Nur Rizky sudah tiga kali mengikuti seleksi anggota Bintara Polri sejak 2019. Dari ketiga seleksi itu, Fahri dinyatakan tidak lulus karena masalah buta warna parsial.Menurut Zulpan, pihaknya telah bersikap transparan dalam kasus Fahri. Pada Januari 2022, pihaknya dan keluarga Fahri melakukan pendalaman terkait hasil supervisi yang telah dilakukan. Fahri kembali dilakukan tes kesehatan di RS Polri. Hasilnya, pemuda itu dinyatakan tidak lulus dengan kondisi adanya buta warna parsial."Kita melaksanakan pendalaman hasil temuan supervisi tersebut yang dilakukan di RS Polri. Hasilnya yang dipimpin Dokter Susan selaku spesialis mata, hasilnya adalah buta warna parsial. Ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna," jelas Zulpan.Polda Metro menduga Fahri lolos seleksi tahap awal karena menghapal buku tes buta warna. Sebab, saat dua kali ikut seleksi sebelumya Fahri juga dinyatakan tidak memenuhi syarat karena buta warna parsial."Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).Menurut Didiet, pengalaman tes itu dijadikan pelajaran oleh Fahri. Pemuda itu diduga telah mempelajari buku tes buta warna sehingga bisa lulus seleksi tahap I."Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan, kayak Kimia Farma, sehingga dia bisa belajar letak-letaknya. Dan setelah melakukan pemeriksaan mendalam sekali baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," beber Didiet.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Polda Metro Jaya memastikan bahwa Fahri tidak digantikan oleh "siswa titipan" dalam seleksi calon bintara Polri 2021. Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Kombes Langgeng Purnomo mengatakan, pergantian nama Fahri yang gagal dalam supervisi sebelum dimulainya pendidikan sesuai dengan prosedur.
Posisi Fahri yang berada di peringkat nomor 35 digantikan oleh calon peserta lain dengan ranking di bawahnya. "Apabila satu tidak memenuhi syarat, kemudian ranking di bawahnya naik," ujar Langgeng.Di samping itu, lanjut Langgeng, pergantian posisi calon peserta pun dilakukan lewat sidang terbuka dan disaksikan oleh dewan pengawas. "Tambahan, satu ini bukan atensi (untuk memasukkan siswa lain). Ini adalah langkah untuk memenuhi kuota didik, prosesnya pun dilakukan secara prosedur dan melibatkan pengawas juga," ungkap Langgeng.
Fahrifadillah Nur Rizky sendiri sudah buka suara terkait dicoretnya namanya menjelang pendidikan Bintara Polri setelah dinyatakan lolos seleksi tahap I. Fahri menepis jawaban Polda Metro Jaya yang menyebutnya gagal karena buta warna parsial."Kalau pada saat saya tes 2021 itu saya dinyatakan tidak buta warna. Kan ada beberapa poin, ada tes Bidkes 1, nah di Bikes 1 itu saya lolos. Saya dinyatakan tidak buta warna," kata Fahri saat dihubungi detikcom, Selasa (31/5/2022) malam.Terkait pernyataan polisi yang menyebutnya lolos tes buta warna karena menghafal buku tes, menurutnya, Polri punya buku tes buta warna tersendiri."Kalau menghafal itu--yang saya ketahui ya--waktu saya tes buta warna dari Polri itu dia kaya bikin sendiri bukunya. Jadi tidak dijual bebas, buku (tes buta warna) Polri. Jadi kalau (dibilang) menghafal itu engak bisa dan juga kalau misalkan tes umum, saya nggak mungkin hapal sampai beberapa halaman seperti itu," tuturnya.