Follow Us

Tudingan Siswa Titipan Viral, Anggota DPR Sebarkan Bukti Foto Fahri Calon Bintara Polri Lulus Tes Buta Warna

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 01 Juni 2022 | 12:55
Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri calon Bintara Polri lulus tes buta warna. Begini alasannya membantu Fahri.
Facebook

Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri calon Bintara Polri lulus tes buta warna. Begini alasannya membantu Fahri.

Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri calon Bintara Polri lulus tes buta warna. Begini alasannya membantu Fahri.
Instagram

Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri calon Bintara Polri lulus tes buta warna. Begini alasannya membantu Fahri.

Fahri lalu bicara soal dua kali tes sebelumnya yang gagal. Versi Polda Metro Jaya, Fahri gagal tes di 2019 dan 2020 karena buta warna parsial. Akan tetapi, Fahri sendiri saat itu tidak tahu kegagalannya di mana."Kalau dua kali gagal itu, karena waktu itu saya tes enggak dikasih tahu gagal di mana. Jadi kita tes nih, dari awal sampai akhir udah jalan aja lancar. Sampai nanti tiba-tiba di layar tulisannya 'tidak memenuhi syarat'. Tahunya itu dari layar proyektor yang ditampilkan bahwasanya tidak memenuhi syarat," jelasnya.Fahri mengatakan sebelumnya dia pernah mengikuti sekolah kedinasan. Sama halnya dengan seleksi Bintara Polri, di sekolah kedinasan pun dites buta warna dan hasilnya dirinya dinyatakan tidak buta warna."Sebelumnya dari 2020 saya pernah mengikuti sekolah seleksi sekolah kedinasan. Nah di sekolah kedinasan saya lulus sampai pantohir dan di sekolah kedinasan itu juga ada tes buta warnanya juga," tuturnya.

Tudingan adanya siswa titipan dalam tes calon Bintara Polri viral di media sosial. Namun, tuduhan siswa titipan sudah dibantah oleh Polda Metro Jaya. Namun, anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut menyebarkan bukti foto Fahri calon Bintara Polri lulus tes buta warna.

Hillary mengunggah bukti foto Fahri lulus tes buta warna melalui akun Instagram pribadinya. Dalam keterangan foto itu, wanita asal Sulawesi Utara ini menulis, "Banyak yang bertanya kenapa saya membantu Fahri Fadilah sampai merepost. Ketika di diagnosa mengidap suatu penyakit, pada umumnya dokter akan menyarankan untuk mencari second opinion atau opini kedua, bisa berupa pemeriksaan ke dokter lain."

Dalam kasus Fahri, salah satunya dari RS MILITER dan dari sentra mata menyatakan hasil pemeriksaan tidak buta warna. Begitu juga dengan hasil test dan hasil supervisi sebelum pengumuman kelulusan.

Baca Juga: Keciduk Nonton Video Porno, Harvey Malaiholo Nangis Kehilangan Sosok Tercinta, Sempat Diajak Foto Bersama

Saya berharap agar diagnosis pembanding ini dapat dipertimbangkan, karena di dunia kesehatan sangat disarankan untuk mencari second opinion.Ranking 35/1200 membuktikan ia sebenarnya sangat capable, dan secara logika, argumentasi dimana ada dugaan menghafal jawaban test itu agak kurang bisa diterima, karena saya yakin test kesehatan mata ada standarisasi tertentu yg tidak akan semudah itu di hafal. Apabila dugaan menghafal jawaban test tidak dapat dibuktikan beyond reasonable doubt, seharusnya tidak itu tidak merubah nasib seseorang.Terkait dengan tidak lulus karena buta warna di tahun sebelumnya, fahri mampu membuktikan bahwa ia menjalani terapi buta warna di area jogjakarta yang reviewnya di google saja sangat bagus, dan banyak yang setelah terapi terbukti lolos menjadi anggota tni dan polri bahkan “alumni” tempat terapi buta warna tersebut ada yang menjadi penembak jitu.Ini alasan kenapa saya masih memperjuangkan Fahri. Saya rasa apabila benar buta warna, dan memang tidak layak menjadi anggota polri, ia sejak awal pasti sudah tidak lolos. Fahri juga lolos supervisi mabes polri yang sudah dilakukan sebelum kelulusan.

Hillary lalu melanjutkan penjelasannya, "Logika hukumnya, Test kesehatan atau TEST APAPUN yang krusial dan menjadi poin penentu kelulusan seharusnya di awal dan SEBELUM pengumuman kelulusan. Apabila suatu aturan atau kebijakan baru bisa membatalkan kelulusan dgn berlaku surut, secara hukum tidak dapat dibenarkan."

Alasan lain, lanjut Hillary, adalah Fahri sudah lulus di beberapa sekolah kedinasan lain yang sebenarnya bisa ia ambil karena ia berprestasi. Dan saya masih sangat berharap sekiranya dapat memohon kebijakan dari Pak Kapolri untuk mempertimbangkan second opinion ini, sehingga jajaran Polda punya landasan untuk mengambil kebijakan.

'Karena menurut info, supervisi dilakukan oleh mabes polri. Ia sempat lolos juga di sekolah kedinasan lain, tapi karena mimpinya menjadi anggota polri akhirnya terwujud, pada tahun itu ia memilih tidak melanjutkan ke sekolah kedinasan tersebut.

Baca Juga: Foto Hillary Brigitta Lasut Ramai Dibahas, Netizen Minta Anggota DPR Termuda Berani Ungkap Kasus Besar Ini Tanpa Pengawalan TNI

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest