Follow Us

Hidup Nyaman di Amerika, Pendeta Saifuddin Ibrahim Ternyata Jadi Buronan Koramil Sawangan, Foto Terkininya Ramai Dibahas

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 31 Maret 2022 | 09:51
Pendeta saifuddin Ibrahim yang pernah menjadi santri Muhammadiyah ternyata sempat dicari Koramil Sawangan Depok. Ini kasusnya.
Facebook

Pendeta saifuddin Ibrahim yang pernah menjadi santri Muhammadiyah ternyata sempat dicari Koramil Sawangan Depok. Ini kasusnya.

Baca Juga: Foto Yapto Soerjosoemarno yang Anggotanya Jadi Buronan Polisi Beredar, Bos Pemuda Pancasila Ini Ternyata Bikin Rhoma Irama dan Ahmad Albar Damai di Panggung

Pendeta saifuddin Ibrahim yang pernah menjadi santri Muhammadiyah ternyata sempat dicari Koramil Sawangan Depok. Ini kasusnya.
Facebook

Pendeta saifuddin Ibrahim yang pernah menjadi santri Muhammadiyah ternyata sempat dicari Koramil Sawangan Depok. Ini kasusnya.

Jika dilihat dari tampilan pakaiannya, Saifudin Ibrahim mungkin bukan berasal dari keluarga berada. Mungkin berasal dari keluarga miskin, sama seperti aku. Ini memang keadaan kebanyakan mahasantri Pondok Hajah Nuriyah Shabran - UMS.

Secara keseluruhan, Saifudin Ibrahim selama jadi mahasantri adalah kader yang manis dan penurut. Terbukti saat pernikahannya, para petinggi Pondok Hajah Nuriyah Shabran - UMS hadir ke Jeporo. Bahkan penceramah nasehat perkawinannya adalah pucuk pimpinan Pondok Hajah Nuriyah Shabran - UMS. Luar biasa bukan?

"Pada tahun 1994, aku mengabdi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Bogor milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta. Sebuah pesantren yang sedang kesusupan faham NII KW IX (Negara Islam Indonesia Komando Wilayah Sembilan) Pimpinan Abu Toto atau Panji Gurmilang."

Konon kabarnya, faham itu dibawa atau disusupkan ke Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam oleh Saifudin Ibrahim. Nah rupanya, ia sebelum murtad sudah tersesat terlebih dahulu di Gerombolan Sesat NII KW IX itu.

Paham sesat itulah yang dijadikan alasan kawan-kawan kader utusan PWM DKI Jakarta untuk memanggilku turut mengabdi di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Sawangan. Tentu dalam rangka untuk meluruskan dan membersihkannya.

Paham sesat NII KW IX langsung berdampak buruk kepada para santri dari kelas III Aliyah hingga para santri kelas III Tsanawiyah. Mereka berani tak melaksanakan shalat wajib atau puasa Ramadhan. Karena bagi NII KW IX, syari'at itu hanya wajib dilaksanakan jika Negara Islam Indonesia telah tegak berdiri.

Ada lagi satu faham sesat yang diterapkan oleh para santri. Yaitu, mencuri barang milik orang di luar gerombolan NII KW IX hukumnya halal. Siapapun orang itu, termasuk terhadap orang tuanya sendiri sekalipun.

Akibatnya, hampir semua para santri yang telah terkontaminasi faham sesat NII KW IX, hampir serempak menggelapkan uang SPP untuk Pondok dari orang tuanya. Praktek sesat mereka yang demikian itu berlangsung hingga berbulan-bulan. Bahkan hingga ada yang lebih dari satu tahun atau dua tahun.

Baca Juga: Jadi Buronan Polda Sulut, Foto Tampang Briptu Christy Terus Dicari, Suaminya Akhirnya Buka Suara

Ini bisa terjadi, karena staf Tata Usaha (TU) di Pondok pun telah terkontaminasi faham sesat NII KW IX tersebut. Jadilah antara para santri dan para staf TU dan para ustadznya berkongkalingkong. Tetapi serapat-rapatnya mereka menutupi praktek sesat itu, akhirnya terbongkar juga.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest