Follow Us

Dijebloskan ke Penjara Militer Tercanggih, Kolonel Priyanto Ternyata Berjumpa Pejabat Ini Sebelum Kecelakaan Nagreg, Foto Pertemuan Jadi Bukti

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 30 Desember 2021 | 18:40
Foto pertemuan Kolonel Priyanto dan komandannya berjumpa Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo itu diunggah di media sosial.
Facebook

Foto pertemuan Kolonel Priyanto dan komandannya berjumpa Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo itu diunggah di media sosial.

Fotokita.net - Kolonel Priyanto, dalang pembuangan jasad korban tabrak lari Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dijebloskan ke penjara militer tercanggih milik TNI AD. Ternyata Kolonel Priyanti sempat berjumpa pejabat ini sebelum kecelakaan Nagreg terjadi pada Rabu (8/12/2021) sore. Foto pertemuan mereka yang diunggah di media sosial jadi bukti.

Sejak kasus pembuangan jasad Handi dan Salsabila viral, Kolonel Priyanto dan kedua anak buahnya itu sudah membuat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa murka. Terlebih lagi, saksi mata memiliki bukti foto yang menunjukkan ketiga oknum TNI AD membawa pergi tubuh Handi dan Salsabila usai kecelakaan.

Ketiga oknum anggota TNI yang menabrak dan membuang jasad Handi dan Salsabila saat ini sudah membuat pengakuan. Namun terdapat perbedaan pengakuan antara Kolonel Priyanto dengan dua pelaku lain yakni Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Koptu A Sholeh. Koptu A Sholeh mengaku dirinya mengusulkan membawa kedua korban ke rumah sakit. Namun usulan tersebut ditolak oleh Kolonel Priyanto.

Kolonel Priyanto diketahui bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka. Sementara Koptu A Sholeh di Kodim Demak dan Kopda Andreas Dwi Atmoko bertugas di Kodim Gunung Kidul.

Baca Juga: Punya Niat Bohong, Ini Alasan Kolonel Priyanto Lolos dari Hukuman Mati, Foto Pembunuh Handi dan Salsabila Terus Dikecam

Menurut pengakuan Koptu A Sholeh, ia kala itu mengemudikan mobil yang ditumpangi ketiganya pada Rabu (8/12/2021) sore. Mobil tersebut menabrak sejoli Handi-Salsabila di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kedua korban kemudian dibawa ke mobil seusai kecelakaan tersebut. Koptu A Sholeh yang kala itu mengemudikan mobil menyarankan agar membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya saran dari anak buah itu ditolak oleh Kolonel Priyanto hingga kemudi diambil alih olehnya. Kolonel Priyanto mengemudikan mobil melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Ditambahkan oleh pelaku Kopda Andreas, sesampainya di Cilacap Kolonel Priyanto memerintahkan agar membuang jasad Handi-Salsabila ke Sungai Serayu dari atas jembatan.

"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Kopral Dua A dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021). Tak hanya itu, seusai membuang jasad korban, Kolonel Priyanto meminta hal tersebut tidak diceritakan ke siapapun.

Ia meminta Kopda Andreas dan Koptu A Sholeh merahasiakan pembuangan jasad Handi-Salsabila. Pernyataan dari dua pelaku, Kopda Andreas dan Koptu A Sholeh berbeda dengan pengakuan dari Kolonel Priyanto. Pelaku Kolonel Priyanto mengakui kesalahannya menabrak sejoli Handi-Salsabila pada Rabu (8/12/2021).

Baca Juga: Buang Jasad Handi dan Salsabila, Foto Kolonel Priyanto di Bui Terlanjur Dihujat, Ternyata Anak Buah Pelaku Ungkap Fakta Mengejutkan

Foto pertemuan Kolonel Priyanto dan komandannya berjumpa Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo itu diunggah di media sosial.
Facebook

Foto pertemuan Kolonel Priyanto dan komandannya berjumpa Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo itu diunggah di media sosial.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest