"Jadi informasi tersebut memang benar. Saat ini sedang kita dalami dan dalam proses pencarian terhadap yang bersangkutan," sebut Aqsha Erlangga. Menurut Aqsa, petugas akan mencari keberadaan Prada Yotam Bugiangge.
"Kita mencari dulu yang bersangkutan yah, kita cek dulu motif yang bersangkutan melarikan diri dari Kesatuan itu apa. Apakah yang bersangkutan punya masalah atau apa yah kita masih mendalami dulu."
"Intinya sudah pasti dari pimpinan TNI AD merespons hal tersebut dan tentunya pasti ada tindakan tegas terhadap prajurit yang melarikan diri atau Kelana Yudha" tegas Aqsa.
Kodam XVII/Cendrawasih kini tengah mendalami motif kaburnya Prada Yotam Bugiangge sambil membawa senjata api berjenis SS2V1. Prada Yotem Bugiangge terhitung sudah dua hari melarikan diri.
"Masih didalami. Kami belum bisa berikan info yang akurat. Karena masih pendalaman. Nanti kalo sudah ada hasilnya saya beri tahu," ujar Aqsha Erlangga saat dikonfirmasi, Minggu (19/12/2021).
Kodam XVII Cendrawasih masih mencari Prada Yotam Bugiangge yang diduga melarikan diri dari Senggi ke Wamena. Dalam kurun waktu 4 bulan terakhir dilaporkan sudah ada 3 anggota TNI AD di Papua yang melarikan diri dari kesatuan. Dua orang yang melarikan diri sebelumnya dilaporkan bergabung Kelompok Separatis Teroris (KST) OPM di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Senapan yang dibawa kabur Prada Yotam adalahSS2V1 memiliki jarak tembak sampai 400 meter tanpa dikokang. Dikutip dari laman Pindad, SS2V1 merupakan pengembangan untuk menambah performa dari SS1.
SS2-V1 merupakan varian pertama dari keluarga SS2 dengan panjang laras 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter dengan sangat akurat.
SS2V1 menggunakan amunisi kaliber 5.56 x 45 mm. Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik ke belakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magasin (tempat pengisian amunisi), kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap ditembakkan.

Senapan SS2V1 buatan Pindad yang dibawa kabur Prada Yotam.