Mat Ari alias Anak Jenderal diduga sudah jadi perambah hutan Cagar Biosfer sejak 2014. Namun saat akan ditangkap dia selalu kabur.

Mat Ari alias Anak Jenderal disebut menjadi pemodal dalam kegiatan pembalakan liar di kawasan hutan lindung Riau, Kapolda Riau geram.
"Dia bekerja sejak 2014 dan sudah cukup lama, mengelabui dan memperdaya kita semua. Polda akan hentikan, kayu dalam hutan itu ada pemiliknya, pemiliknya kita semua dan tidak bisa diambil semaunya karena sudah ditetapkan jadi kawasan SM (Suaka Margasatwa) dan Cagar Biosfer," kata Agung.
Polda Riau juga mengatakan mendapat dukungan Mabes Polri. Ada satu unit helikopter dikirim ke Riau sebagai dukungan untuk patroli udara di kawasan hutan.
"Kita akan menuntaskan operasi ini, Mabes Polri mengirimkan satu unit heli untuk operasi penuh. Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, ada hutan yang harus kita lindungi kelestariannya dan kemurniannya," kata Agung.
Mat Ari tidak banyak bicara usai ditangkap. Dia mengaku sudah lama menjadi pelaku illegal logging di kawasan lahan gambut terbesar di Riau yang diakui UNESCO tersebut. "Sudah lama. Saya tak tahu kenapa orang panggil Anak Jenderal," kata Mat Ari.
Pelaku lain, Hasan, mengaku datang dari Lampung baru 20 hari. Dia bekerja sebagai kernek operator penebangan hutan Cagar Biosfer bersama 7 orang lainnya. "Kami dari Lampung delapan orang, diajak sama orang kerja upahan. Jadi ada beberapa di dalam hutan itu kelompoknya," ujar Hasan.

Mat Ari alias Anak Jenderal disebut menjadi pemodal dalam kegiatan pembalakan liar di kawasan hutan lindung Riau, Kapolda Riau geram.
(*)