Follow Us

Ini Foto Wajah Carina Joe, Peneliti Indonesia yang Temukan Cara Produksi Massal Vaksin AstraZeneca

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 31 Juli 2021 | 16:06
Carina Joe saat mengobrol dengan Ganjar Pranowo. Carina Joe salah satu peneliti Indonesia yang berhasil menemukan cara produksi massal dari vaksin AstraZeneca.
Instagram Desra Percaya

Carina Joe saat mengobrol dengan Ganjar Pranowo. Carina Joe salah satu peneliti Indonesia yang berhasil menemukan cara produksi massal dari vaksin AstraZeneca.

Carina Joe pun menceritakan selama memproduksi vaksin AstraZeneca seluruh tim bekerja super keras, bahkan sampai tujuh hari seminggu dalam waktu 12 jam sehari, tanpa libur dan istirahat selama 1,5 tahun.

"Kita bekerja super keras, saya pikir setengah mati sih. Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu, lebih dari 12 jam sehari. Tanpa libur tanpa istirahat selama 1,5 tahun itu. Supaya itu bisa digunakan di seluruh dunia," ungkap Carina Joe.

Dalam acara Ngosyek atau Ngobrol Asyeek di Instagram Duta Besar Indonesia untuk Inggris @desrapercaya, Carina mengisahkan awal mula dirinya berkecimpung di dunia bioteknologi. Kala itu, saat ia memilih masuk jurusan tersebut untuk menempuh pendidikan S1.

Usai tamat S1, ia ditawari internship di perusahaan Australia. Perusahaan inilah yang menawarkannya meneruskan studi hingga meraih gelar PhD untuk menunjang kariernya dalam bidang penelitian.

Baca Juga: 7 Foto Sederhana Jusuf Hamka, Pengusaha Muslim Tionghoa yang Curiga dengan Langkah Bisnis Keluarga Cendana

Carina Joe, salah satu peneliti Indonesia yang berhasil menemukan cara produksi massal dari vaksin AstraZeneca.
Instagram Desra Percaya

Carina Joe, salah satu peneliti Indonesia yang berhasil menemukan cara produksi massal dari vaksin AstraZeneca.

Peraih gelar PhD in Biotechnology di Royal Melbourne Institute of Technology, Australia menambahkan bahwa pengalaman di industri bioteknologi turut berpengaruh hingga akhirnya terlibat dalam riset vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 saat ini.

"Setelah PhD, lanjut internship 7 tahun. Karena saya latar belakangnya industri, sementara apply ke postdoc Oxford, mereka senang sama background industri saya," ujarnya .

Carina Joe menjelaskan bahwa proses pembuatan vaksin memakan waktu 1,5 tahun dari yang sedianya 10 tahun. Menurutnya hal ini akan menjadi janggal di telinga masyarakat sehingga ketika melihat masih ada masyarakat yang takut vaksin, baginya amat dimaklumi.

Namun, di sisi lain, perlu adanya edukasi diri kepada masyarakat mengenai produksi vaksin dan manfaatnya di tengah pandemi.

"Produksi vaksin khususnya vaksin COVID-19 tetap dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Hanya saja, proses birokrasi dipercepat dan proses pembuatan dilaksanakan secara paralel," ungkapnya.

Baca Juga: 7 Foto Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit, Netizen Sentil Luhut: Aduh Kegigit Lengkuas!

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest