Pendapat Anji ini mendapatkan kecaman dari Pewarta Foto Indonesia (PFI), yang menilai pernyataannya itu menimbulkan keresahan.
Selain itu, PFI juga menyampaikan foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.

Selain membikin fotografer emosi, Anji sempat diperiksa karena kasus hoaks obar Corona.
PFI menegaskan, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik.
Menanggapi hal ini, Anji melalui media sosialnya memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf atas penyataannya.
Dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.
"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.
Baca Juga: Pamer Foto Menyelam di Wakatobi, Ustaz Abdul Somad Diminta Lakukan Ini, Netizen: Saya Tunggu
Selain itu, komentar Anji yang sarankan tak memakai masker saat olahraga juga sempat menimbulkan pro dan kontra.
Sebelumnya, lewat akun Twitter-nya @duniamanji, pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu menggaungkan soal tak menggunakan masker saat berolahraga.
"Pro kontra penyebab meninggalnya seorang yang sedang bersepeda. Karena masker atau jantung. Apapun penyebabnya, tetap JANGAN MEMAKAI MASKER saat kamu olahraga. Cari artikel yang membahas bahaya memakai masker terlalu lama atau untuk olahraga," tulis Anji.